PUSAKANAGARA– Inisiatif sebarkan virus wirausaha, 3 Pemuda di Desa Gempol dirikan Warung Kolektif. Warung dengan menyediakan jajanan seperti minuman, jus dan buah-buahan serta sosis, mewarnai geliat tumbuhnya UMKM di Desa Gempol.
Salah satu pendiri Warung Kolektif Surwin atau yang akrab disapa Qibil menyebutkan, konsep dari berdirinya Warung Kolektif sendiri secara sederhana ingin mengajak orang-orang termasuk anak muda di desanya agar kreatif dan berwirausaha.
“Kami ingin mengajak anak-anak disini untuk berwirausaha, memanfaatkan peluang dan potensi yang ada. Dan tentu harapan lain menciptakan lapangan pekerjaan,” jelasnya
Baca Juga:Kasus Kematin Ibu Melahirkan di Subang MenurunPastikan Pelayanan Publik di Kantor Kecamatan Jalancagak Tak Terganggu
Sebab di Warung Kolektif, tidak hanya sekedar berjualan, tapi dilokasi yang sama, anak-anak muda yang tertarik juga bisa ikut bermain sambil belajar sablon.
“Bisa juga belajar sablon disini, sambil main. Bahkan sambil berjualan juga, kita ingin semakin banyak anak-anak muda itu dengan berbagai kreativitasnya itu bisa dituangkan dalam hal bisnis,” imbuhnya.
Selain itu, ide yang muncul dari kedua kawannya yakni David dan Dicki, hingga saat ini ada 2-3 orang pemuda yang dilibatkan dalam mengurus warung tersebut.
“Selain mereka, ada 2-3 orang yang sambil belajar berjualan, cara bikin jus gimana juga bantu-bantu, kebetulan juga ini ada yang delivery order. Jadi saling bantu, tapi sambil belajar, disisi lain ada penghasilan tambahan,” imbuhnya.
Selain itu, pihaknya juga menerima makanan atau jualan titipan dari warga lain. Hal ini agar terciptanya iklim kerjasama wirausaha dan saling membantu satu sama lain.
“Kita ada juga yang ngirim, nitip dagangannya. Kita saling kerjasama juga,” Kata Surwin.
Lalu, selain berjualan, Warung Kolektif menyediakan berbagai macam buku bacaan bagi anak-anak seperti komik, buku cerita dan lain-lain.
Baca Juga:15 Orang Penderita HIV/AIDS Meninggal di Tengah PandemiSelama Ramadhan Operasional Tempat Hiburan Malam Dibatasi
“Tentu selain untuk membantu meningkatkan minat membaca, kedepan kita juga ingin bernostalgia dengan menghadirkan beberapa permainan-permainan yang sewaktu kecil namun pada masa sekarang ini mulai jarang dimainkan,” tambahnya. (ygi/ded)