PURWAKARTA-Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) melalui Lembaga Pemberdayaan Peternak Mustahik (LPPM) meresmikan Balai Ternak Baznas Purwakarta yang berlokasi di Kampung Cipangasaman, Desa Legokhuni, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Purwakarta, Kamis (8/4).
Balai Ternak Baznas di Purwakarta ini menjadi yang keempat di Jawa Barat, setelah sebelumnya di Kabupaten Garut, Kabupaten Bogor, dan Kabupaten Bekasi.
Ketua LPPM Baznas Ajat Sudrajat menyebutkan, program balai ternak merupakan dukungan Baznas terhadap pemerintah pusat dalam mengentaskan kemiskinan. “Ini adalah program pemberdayaan masyarakat, targetnya dapat mewujudkan kemandirian peternak mustahik,” kata Ajat kepada wartawan saat ditemui di lokasi.
Baca Juga:Kemendikbud Akan Evaluasi PTN Negeri dan SwastaBerikut Enam Perubahan Regulasi yang Patut Anda Ketahui di MotoGP 2021
Dijelaskannya, LPPM Baznas menargetkan ada 45 peternak mustahik di Kabupaten Purwakarta. “Untuk saat ini sudah ada 25 peternak mustahik yang tergabung dalam Kelompok Hittaci (Himpunan Ternak Tani Cipangasaman). “Tiap-tiap peternak mustahik mendapatkan empat indukan dan lima bakalan,” ujarnya.
Disebutkan Ajat, Baznas memiliki dua program penyaluran zakat bagi mustahik, yaitu untuk mustahik perkotaan dan mustahik perdesaan. Khusus perdesaan, difokuskan untuk bertani dan berternak yang menjadi tugas LPPM Baznas. “Adapun Purwakarta, khususnya di Cipangasaman ini terpilih karena memiliki potensi yang baik. Termasuk ketersediaan lahan dan warganya antusias. Bahkan anggota Hittaci ini didominasi anak muda,” ucapnya.
Ajat juga mengapresiasi Pemerintah Daerah Kabupaten Purwakarta yang menunjukkan dukungannya. “Alhamdulillah Pak Sekda Purwakarta turut hadir. Karena memang program ini juga mendukung pemerintah daerah dalam memenuhi kebutuhan lokal,” ucapnya.
Ditemui di lokasi yang sama, Sekda Purwakarta Iyus Permana menyambut baik program Baznas tersebut. “Saat ini ternak domba tengah jadi tren. Bahkan, kaum milenial juga ternyata semangat beternak. Karena itu kami siap membantu dari sektor pembuatan pakan berbasis teknologi. Sehingga para peternak kita tak perlu lagi repot-repot mencari rumput,” ujar Iyus.
Terpisah, salah satu peternak mustahik yang juga penggerak pemuda setempat, Iin Solihin mengaku bersyukur mendapatkan bantuan dari Baznas. Terlebih, sambungnya, program Balai Ternak Baznas ini berhasil memberdayakan warga sekitar, terutama para pemuda. “Pemuda di sini yang awalnya lebih banyak tidur, kini semakin produktif dengan beternak. Meski baru dua bulan berjalan, namun telah menunjukkan dampak positif bagi warga di sini,” kata Iin.