PUSAKANAGARA- Koperasi Produsen Tabur Benih Melati di Pusakajaya diharapkan dapat melakukan penetrasi dan perluasan usaha di Pelabuhan Patimban. Menyusul peluang yang sangat besar dan potensial sekaligus tantangan bagi Koperasi untuk ikut andil dalam bisnis di Backup area Pelabuhan Patimban dimasa yang akan datang. Hal ini dikatakan Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP) H. Dadang Kurnianudin dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi Tabur Benih Melati di Gudang Produksi Benih Desa Bojongtengah, Sabtu (10/4).
Kepala DKUPP H. Dadang Kurnianudin menambahkan, keberadaan Pelabuhan Patimban tentunya memberikan potensi yang sangat terbuka termasuk bagi Koperasi Produsen Tabur Benih Melati untuk melebarkan sayap dan bisnis usaha. Apalagi sejak tahun 2016 koperasi ini terus mengalami perkembangan positif.
“Koperasi ini telah menghadirkan benih padi yang berkualitas dan pemasarannya sudah mencapai daerah-daerah di Indonesia termasuk luar pulau Jawa, tentu ini sangat membanggakan,” kata H. Dadang.
Baca Juga:Sepak Bola dengan Wartawan, Wakil Bupati Cetak Dua GolSambut Ramadhan dan Peringati HUT Subang, Gibas Resort Subang Santuni Anak Yatim
Namun disisi lain, tak jauh dari lokasi, ada Pelabuhan Patimban yang kedepan bisa menjadi potensi baru untuk digarap oleh Koperasi ini. Sebab, tidak hanya soal kepelabuhanan, Potensi bisnis penyediaan pangan dan bahan bahan pokok juga menjadi salah satu hal yang bisa dimanfaatkan.
“Disana nanti tidak hanya soal bisnis pelabuhan, bagaimana pun orang perlu makan dan oelru cadangan makanan baik untuk sehari-hari maupun stok pangan pelayaran, ini tentu bisa dimanfaatkan oleh Koperasi ini, tentunya ini bisa menjadi peluang dan tantangan. Pelaung untuk bisnis dan tentu tantangan bagi koperasi lokal juga untuk ikut terlibat didalamnya,” imbuh H. Dadang.
Sementara itu, Ketua Koperasi Tabur Benih Melati Ir H. Khaerul Anamsyah menyampaikan perkembangan Koperasi Tabur Benih Melati selama 5 tahun terakhir dilandasi dengan semangat kebersamaan dan padat karya. Termasuk diantaranya melibatkan banyak orang termasuk petani dalam kegiatan produksi benih padi.
“Di Kabupaten Pati saya memiliki teman yang juga bergerak dalam produksi benih padi, disana sudah sangat efisien karena menggunakan alat sehingg ada modernisasi dan pekerja nya pun berjumlah 4 orang. Dalam sehari bisa menghasilkan ratusan ton. Tapi dilokasi yang sama benih produksi Koperasi juga banyak dicari oleh petani disana karena kwalitasnya,” kata H. Anam sapaan akrabnya.