PURWAKARTA-Komisi V DPRD Jawa Barat menargetkan kontingen Jawa Barat menjadi juara umum pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX dan Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) 2021 yang akan digelar pada Oktober mendatang di Papua.
Wakil Ketua Komisi V DPRD Jawa Barat Ir H Abdul Hadi Wijaya M.Sc mengatakan, pihaknya telah mengundang Dinas Pemuda dan Olahraga serta Pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Jawa Barat.
Ini untuk membahas apa-apa saja yang sudah dipersiapkan terkait pengiriman sekitar 800 atlet untuk PON XX mendatang. Sebagaimana diketahui, seharusnya PON XX ini diselenggarakan pada 2020 lalu. Namun karena ada pandemi COVID-19 maka diputuskan secara nasional oleh Presiden digeser ke Oktober 2021.
Baca Juga:Bermodalkan Hp, Inilah 5 Aplikasi Penghasil UangTujuh Cara Menghadapi Pacar yang Suka Ngambek
Pergeseran ini berimbas pada perubahan program-program penyiapan atlet. Selain itu, pembinaan juga harus lebih concern karena atlet lebih lama menjalani pemusatan pelatihan. “Harus diantisipasi juga proses-proses penyiapan anggarannya,” kata pria yang akrab disapa Gus Ahad ini melalui rilisnya, Ahad (18/4).
Terkait anggaran, sambungnya, pada 2020 lalu sebenarnya sudah disiapkan anggaran sekitar Rp 300,8 miliar berupa hibah untuk KONI Jabar. “Namun, karena ada perubahan-perubahan tersebut, otomatis terjadi pula perubahan belanja pada KONI,” ujar politisi PKS ini.
Adapun yang jumlahnya besar ada pada belanja untuk keberangkatan atlet dan akomodasi selama PON tersebut. “Tapi pada akhirnya tidak dipakai krena PON ditunda,” kata Gus Ahad.
Meski begitu, lanjutnya, ada program pelatda dan semua persiapan juga bertambah. Bila dihitung detail, ini temasuk asupan gizi atlet menjadi lebih panjang karena selama 2020 mereka full ada di pos-pos persiapan mereka.
“Di antaranya di pelatda dan pusat pelatihan untuk tiap cabang olahraga,” ujar Legislator Dapil Purwakarta-Karawang ini.
Sehingga, kata Gus Ahad, dari Rp300,8 miliar itu, sebanyak Rp136,2 dipakai oleh KONI. Sementara sisanya, sekitar Rp164,6 miliar, dikembalikan ke kas Jawa Barat. Di mana, kas ini kemudian dipakai untuk belanja tak terduga terkait penanganan COVID-19.
“Kami secara prosedural memahami laporan itu, kemudian kami mengembangkan lagi tentang persiapan PON XX dan Peparnas 2021. Pasalnya, kami perlu memastikan bahwa Jabar akan berangkat dengan kekuatan maksimal,” ucapnya.