Ramadhan Spesial 1442 H (bagian 2 habis)

Ramadhan Spesial 1442 H (bagian 2 habis)
0 Komentar

Larangan ini diberlakukan untuk moda transportasi darat, laut dan udara dan akan diberikan sangsi bagi siapa saja yang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan tersebut sebagaimana telah penulis uraikan pada artikel ini di bagian pertama.

Menyangkut pelonjakan kasus covid-19, update berita yang baru saja kami terima, beberapa kecamatan di lingkungan Karesidenan Surakarta juga mengalami kenaikan per hari 84 orang terinfeksi.

Sementara di Aceh secara keseluruhan update terakhir tanggal 18 April 2021 di https://covid19.acehprov.go.id/ terjadi peningkatan 35 kasus terkonfirmasi baik simptomatis atau asimptomatis. Bisa dibilang spasial karena terjadi pembatasan mobilitas penduduk antar wilayah agar mengurangi atau bahkan stop penyebaran virus secara merata.

Baca Juga:Pembangunan = KehancuranKapitalisme Menggigit Nasib Pekerja

Nampaknya teori mobilitas penduduk yang berkembang mulai dari teorinya Lee, Ravenstein dan teorinya Mantra sangat relevan untuk jelaskan penyebaran spasial virus yang satu ini.
Dalam kontek kajian mobilitas, benar apa yang menjadi temuan Mantra dalam disertasinya yang berjudul mobilitas penduduk pada masyarakat padi sawah, kasus di dua pedukuhan di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pada masyarakat dengan kultur yang sama baik kultur pertanian, adat istiadat, dll akan memiliki kebiasaan yang sama bahwa orientasi mobilitas suku Jawa terutama, tidak semata untuk tujuan ekonomi tetapi juga yang lebih akut adalah untuk tujuan silaturahmi sebagai bagian dari ajaran agama maupun kultur, yang hingga kini masih lestari. Kuatnya persaudaraan diantara mereka maka seakan pulang dengan rotasi tahunan seakan menjadi wajib.

Jadi ketika terjadi wabah saat ini maka merekapun tetap akan pulang dengan mengambil waktu yang lebih awal. Arus mudik , kini sudah melalui terasa memadati jalan pantura sebagai bentuk ikatan persaudaraan yang kuat dengan keluarga besarnya, handai taulan dan tanah kelahirannya. Keinginan untuk pulang tidak bisa dibendung lagi sebagai ekspresi untuk menujukkan ketaatan dan keberhasilan.

Dalam kontek Ramadhan sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan silaturahmi, banyak kebiasaan saat Ramadhan hilang tak tersa aromanya, misalnya saja rapat rutin takmir masjid, pengajian bulanan masjid, pengajian nuzulul quran , tarling dari masjid ke masjid, bahkan hingga sholat Idul fitri pun kemungkinan besar tidak diadakan. Dan mengingat dampak covid-19 terhadap ekonomi masyarakat terutama mereka yang tidak punya penghasilan tetap, sangat signifikan maka ibadah mengeluarkan shodakah dan infak saat Ramadhan, kemungkinan akan menurun drastis karena untuk makan sehari hari saja sangat sulit.

0 Komentar