Puasa, COVID-19 dan Ibadah Kemanusian

Puasa, COVID-19 dan Ibadah Kemanusian
0 Komentar

Sikap solidaritas kemanusian harus kita cermati lebih dalam lagi, karena bangsa indonesia masih ada berjuta-juta penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan dan kefakiran, dan itu semua adalah yang bermayoritas islam.

Puasa hendaknya menguatkan sisi lahiriah sekaligus batiniah kita. Puasa menjadi pintu pembuka pencerahan bathin agar tidak terperangkap pada formula kebaikan dan kebenaran yang materialistik.

Puasa adalah metode untuk melatih manusia supaya memiliki kemampuan dalam mengendalikan diri dari ledakan emosi, mengendalikan diri dari dorongan-dorongan negatif, menjaga fitrah manusia agar tetap berada pada jalur yang benar, dan pada akhirnya akan menghasilkan akhlakul karimah.

Baca Juga:Pendidikan Pemilih, KPU Gandeng STAI Al MuhajirinIni Tuntutan JPU, Perkembangan Kasus Pembakaran Gedung Kejagung

Inilah makna sosial dari puasa yang perlu dijabarkan dalam segenap prilaku positif dan merupakan pesan moral spiritual kemanusian yang hendak ditransformasikan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga puasa yang kita lakukan tidak terjebak sekadar melakukan rutinitas tahunan.(*)

 

0 Komentar