Heroik! Kronologi Sopir Pribadi Duel dengan Perampok Berpistol

garis polisi
0 Komentar

Saat Susanti memberikan ponsel ke pelaku, Sofyan kemudian mengejarnya. Sofyan kemudian bergumul dengan pelaku. “Nah pas dia minta ke ibu, saya langsung kejar, takutnya ada apa-apa ke ibu. Jadi langsung saya pukul, jatuh, ada kontak fisik,” katanya.

Setelah itu pelaku dia lari ke depan rumah. Sofyan berusaha menahan pelaku di depan tembok pagar rumah. “Saya tahan tangannya yang megang pistol, agak sebentar saya lepas, dia langsung nembak, kena ubun-ubun saya. Itu saya udah ngerasa sakit sekali,” katanya.

Pelaku sempat terjatuh, namun bangkit dan melarikan diri. Sofyan saat itu masih berusaha menangkap pelaku hingga akhirnya pelaku melepaskan tembakan ke arahnya.

Baca Juga:Gus Ahad: Dana PEN untuk Pulihkan EkonomiType Pashmina dan Piyama Paling Banyak Dicari

“Barang-barangnya jatuh. Di depan pagar saya pukul lagi, kita baku hantam. Dia nembakin saya ke kuping sama kening, itu udah berdarah-darah,” ujarnya.

Sofyan tidak berhasil menangkap pelaku yang saat itu melarikan diri ke jalan raya. Sofyan lalu berteriak maling dan pelaku kembali menembakinya.

“Dia lari, ngelewatin marka beton di jalan, dia lompatin. Saya ikut kejar sambil berlumuran darah. Saya kejar terus, saya ikut lompat marka. Karena dia masih sehat dan saya luka, larinya kencengan dia,” katanya.

Saat itu sejumlah warga hanya menonton kejadian itu karena takut. Sofyan juga berhenti karena tidak kuat menahan sakit.

“Banyak orang juga liatin, tapi pada takut, cuma nonton. Karena dia ngacungin pistolnya ke atas sambil ngacungin juga ke arah warga. Saya kejar sendiri dari belakang sampai sebelum perempatan tuh. Saya udah nggak kuat, saya duduk. Akhirnya saya sadar udah dibawa ke RS Hermina,” jelasnya.(red)

Laman:

1 2
0 Komentar