KARAWANG–Adanya kebocoran minyak mentah pada 15 April lalu, sudah ditangani oleh Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) Karawang. Selain itu pertamina juga memastikan langkah-langkah penanganan kebocoran pipa di sekitar area BZZA atau sekitar 15 mil dari bibir pantai Karawang, berjalan cepat dan intensif.
PHE ONWJ bergerak sigap dan telah menutup pipa untuk menghentikan aliran minyak dan berhasil menangani kebocoran yang terjadi. PHE ONWJ juga mengerahkan beberapa kapal untuk melakukan pembersihan sisa kebocoran minyak dan pengamanan serta perbaikan pipa di lokasi kejadian.
Selain itu melakukan pemantauan melalui laut dan udara mengikuti trajektori Model Tumpahan Minyak (MOTUM) termasuk fasilitas produksi PHE ONWJ dan area potensial lainnya untuk memastikan kondisi aman dan terkendali.
Baca Juga:Santri Dibimbing Hapal dan Khatam AlquranGunakan Filtrasi Anti Virus, Masker Ini Bunuh Covid-19 Dalam 30 Menit
Manager Communications Relations & CID Hari Setyono mengatakan, telah mempunyai tata kerja dalam mengatasi kejadian seperti ini, disamping patroli yang dilakukan secara rutin pada setiap fasilitas aset yang ada, jadi tidak hanya saat kejadian saja. Pengecekan sudah merupakan standar prosedur operasi.
PHE ONWJ dalam operasinya mengutamakan aspek keselamatan, kesehatan kerja dan Lindungan lingkungan. “Kami juga melakukan komunikasi dan koordinasi intensif dengan SKK Migas, Ditjen Migas, DLHK Kabupaten Karawang, serta pemangku kepentingan lainnya terkait penanganan sisa kebocoran minyak. Kami memastikan, PHE ONWJ melakukan upaya intensif dengan melibatkan seluruh sumber daya termasuk kolaborasi dari eksternal yang memiliki kapabilitas menangani hal ini untuk mengurangi dampak,”pungkas Hari.(use/ddy/sep)