JAKARTA–Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan, pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan Timur tetap berlanjut, meski situasi pandemi covid-19 belum usai. Anggaran senilai Rp1,7 triliun pun siap dicairkan untuk pembangunan infrastruktur dasar.
Menurut Sri Mulyani, anggaran senilai Rp1,7 triliun itu ada di masing-masing Kementerian atau Lembaga yang akan berkantor di IKN. “Anggaran itu selalu ada di dalam masing-masing kementerian dan lembaga, ada yang dipakai untuk mempersiapkan infrastruktur dasar,” jelas Bendahara Negara itu dalam konferensi pers virtual APBN KITA, Kamis (22/4).
Menurut Sri Mulyani, dari anggaran yang disediakan itu, senilai Rp800 miliar digunakan untuk pembangunan infrastruktur dasar. Anggarannya tersebar di Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), hingga ATR/BPN.
Kemudian ada pula dana belanja project development fund (PDF) sebesar Rp 900 miliar, yang sifatnya non Kementerian/Lembaga.
Sebagaimana diketahui, pada 2019 lalu disebutkan bahwa anggaran yang dibutuhkan untuk membangun IKN baru nilainya mencapai Rp466 triliun. Anggaran itu terdiri dari Rp89,4 triliun yang berasal dari APBN, Rp253,4 triliun dari KPBU kerja sama pemerintah dan badan usaha, dan Rp123,2 triliun dari pihak swasta.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa ketika itu mengatakan, pemerintah akan memulai pembangunan atau groundbreaking Istana Kepresidenan di ibu kota baru pada tahun 2021. Targetnya, tahun 2024 IKN baru sudah selesai dibangun.
“Kami sampaikan kepada bapak Presiden, mudah-mudahan kalau semuanya berjalan dengan baik dan vaksinasi benar-benar bisa mencapai herd immunity, maka tanggal 17 Agustus 2024, presiden bisa melaksanakan, kita melaksanakan peringatan 17 Agustus di ibu kota negara yang baru,” pungkasnya.(git/fin/vry)