Oleh :
1.Yulia Enshanty, S.Pd (Guru Geografi SMAN 1 Warungkiara, Kab.Sukabumi, Jawa Barat)
2.Drs.H.Priyono,M.Si( Dosen dan Waklil Dekan I Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta)
Dinamika di bidang pendidikan berjalan cepat seiring perkembangan teknologi dan tantangan era covid-19 yang tak pernah terbayangkan di era sebelumnya. Kita sempat terhentak efek pandemic telah berpengaruh secara significan terhadap kehidupan bangsa ini baik dari sisi ekonomi, social, budaya, religi sampai bidang pendidikan sangat terasa. Seiring dengan perkembangan efek negative yang mjuncul, manusia sebagai agent of change ternyata bisa memberikan jawaban dengan munculnya teknologi komunikasi jarak jauh, inilah yang kita sebut sebagai paradiga determinism ( manusia bisa menguasai lingkungan terutama pembelajaran dengan menggunakan teknologi ).
Gaung Revolusi Industri 4.0 yang dalam penerapannya menggunakan kecerdasan buatan (artificial intelligence) belum juga usai, kini telah muncul era society 5.0. Era society 5.0 sendiri digadang-gadang menjadi sebuah “solusi” dari Revolusi Industri 4.0. Pada era society 5.0 masyarakat diharapkan dapat menyelesaikan berbagai tantangan dan permasalahan sosial dengan memanfaatkan berbagai inovasi yang lahir di era Revolusi industri 4.0 seperti Internet on Things (internet untuk segala sesuatu),
Baca Juga:Korban (Nilai) PJJ Berjatuhan, Al-Qur`an SolusinyaMasker Pencegah Covid-19 dan Perilaku Manusia
Artificial Intelligence (kecerdasan buatan), Big Data (data dalam jumlah besar), dan robot untuk meningkatkan kualitas hidup manusia. Sehingga Society 5.0 dapat diartikan sebagai sebuah konsep masyarakat yang berpusat pada manusia dan berbasis teknologi.
Memasuki era revolusi industri 4.0 dan dalam menyongsong era society 5.0, tantangan dunia pendidikan semakin kompleks dan menuntut persiapan yang baik dan matang. Kemajuan teknologi yang bergulir di era revolusi industri 4.0 memungkinkan terjadinya otomatisasi di hampir semua bidang kehidupan, termasuk pendidikan. Dunia pendidikan harus mampu mempersiapkan generasi penerus untuk bisa beradaptasi dengan peradaban yang baru yang berbasis teknologi.
Kemajuan teknologi ini sendiri akan bisa menimbulkan permasalahan tersendiri dalam kehidupan. Untuk menghindari resiko yang muncul akibat pemanfatannya, maka ada beberapa komponen untuk diterapkan dalam pendidikan. Komponen tersebut menyiapkan peserta didik untuk siap menghadapi Society 5.0.
Untuk mewujudkan atau mempersiapkan Society 5.0 dalam bidang pendidikan, dalam pembelajaran peserta didik tidak cukup hanya sebatas memahami atau diberikan sebuah teori saja. Hal tersebut belum cukup untuk mempersiapkan peserta didik menghadapi Society 5.0, karena yang dibutuhkan adalah membangun cara berpikir. Cara berpikir ini sangat diperlukan untuk membiasakan peserta didik dalam beradaptasi kedepanya. Beberapa cara berpikir tersebut diantaranya harus kritis, kontruktif, dan inovatif.