Tatap Industri, SMK Jajaki Kerjasama dengan Perusahaan

Tatap Industri, SMK Jajaki Kerjasama dengan Perusahaan
0 Komentar

“Maka perusahaan itu berkewajiban menerima 60 persen pekerja dari daerah sendiri, yang 40 persen dari mana saja,” ungkapnya.

Dengan hadirnya industri menjadikan SMK sadar diri. Maksudnya, mempersiapkan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan industri. “Makanya SMK sekarang harus semuanya berbudaya industri,” ujarnya.

Di Subang tercatat ada 109 SMK, terdiri dari 16 SMK Negeri dan 93 SMK Swasta. Namun pertanyaannya, apakah SMK sebanyak itu mampu menerapkan budaya industri? Menurut Ramlis, skill atau keterampilan lulusan SMK di Subang memadai dengan bidang sesuai kompetensinya. Namun yang jadi catatan industri saat ini ialah soft skill. “Perusahaan itu menginginkan anak-anak dispilin, kita upayakan bagaimana anak-anak itu rajin, bagaimana anak-anak itu jujur. Semua itu yang dikehendaki perusahaan,” jelasnya.

Baca Juga:Sekolah Susun Kurikulum hingga Buka Jurusan BaruCalon Pekerja Tak Kuasai Pelajaran Dasar, Perusahaan Catat Etika Karyawan

MKKS SMK Kabupaten Subang juga telah menjalin komunikasi dengan Bupati Subang menyikapi kesiapan sumber daya manusia menghadapi industrialisasi. Ramlis menyebut, bupati mendengarkan seksama apa yang menjadi aspirasi dan harapan dari MKKS SMK.

Jika lulusan SMK ingin dengan mudah di industri yang ada di Subang, tak lepas juga dari kompetensi yang dibutuhkan oleh industri sendiri. Pemprov Jabar telah memberikan gambaran kompetensi apa yang mesti dimiliki oleh lulusan SMK manakala ingin berkiprah di industri. Terlebih di Jawa Barat ada kawasan Segitiga Rebana.

“Kemarin ada instruksi pimpinan untuk kawasan Rabana, yang terlibat itu Subang, Indramayu, Cirebon dan Majalengka. Kami dipanggil hadir di Bandung. Ada instruksi gubernur lewat dinas pendidikan, kami disuguhkan analisis program keahlian yang dibutuhkan nanti apabila Subang sudah banyak industri-industri,” jelasnya.

Spesialisasi industri untuk di area Pelabuhan Patimban antara lain Pelabuhan utama, hub logistik dan pergudangan terpadu, industri logam, mesin dan elektronik / metal. Spesialisas di industri sekitar Cipali-Subang Barat antara lain industri kertas, karton, pengolahan makanan dan minuman, logam, mesin, dan elektronika. Cipali-Subang Timur antara lain industri pengolahan pangan, logam, mesin, elektronika, pertahanan dan alat angkut.

Saat ini, kompetensi yang dimiliki SMK di Subang bermacam-macam. Mulai dari otomotif, perkantoran, pelayaran hingga akuntansi. Kompetensi tersebut, kata Ramlis, kerap kali latah. Dalam arti, semua sekolah cenderung berlomba-lomba membuka kompetensi yang tengah digandrungi banyak orang.

0 Komentar