SUBANG-Seperti Lebaran di tahun-tahun sebelumnya, pasar selalu menjadi tempat tujuan, terlebih saat memasuki penghujung puasa. Pada masa pandemi Covid-19, pasar yang menimbulkan kerumunan sangat dikhawatirkan pemerintah.
Wakil Bupati Subang Agus Masykur menyampaikan, jika titik-titik keramaian menjadi fokus tindakan-tindakan preventif Forkopimda Kabupaten Subang. Dia mengaku, sudah melakukan koordinasi dengan berbagai elemen di Forkopimda, untuk sesegera mungkin melakukan sidak, serta sosialisasi serius di pusat-pusat keramaian seperti pasar.
“Kita harus mengakui jika mencegah masyarakat pergi ke pasar, terlebih menjelang lebaran seperti saat ini akan sulit. Namun kita juga tidak bisa tinggal diam dengan membiarkan kerumunan-kerumunan masyarakat yang justrul tanpa disadari akan menjadi ancaman,” paparnya.
Baca Juga:Warga Pertanyakan Realisai Dana Donasi, Indomaret: No CommentPemudik Roda Dua Mendominasi, Masuk Subang Langsung Diputar Balik
Untuk itu, dia mengharapkan pada para petugas yang tergabung dalam Oprasi Ketupat Lodaya 2021, dan Satgas Covid-19 Kabupaten Subang, untuk melakukan upaya-upaya pencegahan yang tegas dan humanis terhadap masyarakat. “Penindakan tetap saya harapkan tegas, namun humanis dan mengedepankan dialog. Jangan sampai malah juga menambah beban pada masyarakat yang kita ketahui bersama juga sedang dalam keadaan sulit,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Kapolres Subang AKBP Aries Kurniawan menyampaikan, kepolisian siap mensukseskan pencegahan penyebaran Covid-19, terutama pada momentum akhir bulan puasa menuju hingga pasca Lebaran tahun 2021.
“Berkaca dari beberapa libur panjang yang sudah dilalui, akibat kelalaian masyarakat, yang menyebabkan lonjakan kasus Covid-19. Maka untuk tindakan pencegahan tahun ini harus lebih ditingkatkan dari sebelum-sebelumnya, mohon dukungannya,” jelas Kapolres.
Menanggapi hal tersebut, salah satu pedagang pasar pujasera Subang, Yayu (42) memohon kebijakan dari petugas agar aktivitas di pasar tidak dibatasi. Pasalnya, dia menyebut menjelang Lebaran tahun ini menjadi momentum untuk meraup keuntungan dalam usahanya, setelah terpuruk di tahun sebelumnya.
“Bayangkan saja tahun kemarin kan sama sekali dilarang. Pasar itu sepi. Penjual pakaian seperti saya, ya sekarang musimnya. Minta kebijaksanaannya saja. Hari-hari biasa itu, kami kesulitan,” jelasnya.
Dia berkeyakinan selama tetap patuh dan menerapkan protokol kesehatan, maka dia memiliki keyakinan akan baik-baik saja, dan terhindar dari Covid-19.(idr/vry)