KARAWANG-Masyarakat Cikampek masih merasa resah dengan ancaman bencana banjir yang sewaktu-waktu bisa kembali terjadi. Hal itu terungkap dalam reses Anggota Fraksi PKB DPRD Kabupaten Karawang, Anggi Rostiana Tarmadi yang dilaksanakan selama satu pekan sejak tanggal 3 hingga 8 Mei 2021.
Anggi mengungkapkan, bencana banjir tahun ini terbilang cukup besar hingga menggenangi beberapa desa di Kecamatan Cikampek, sehingga masih menyisakan kekhawatiran di masyarakat.
“Meski saat ini sudah memasuki musim transisi ke musim kemarau, tapi kekhawatiran masyarakat masih ada. Masyarakat masih trauma dengan bencana banjir yang terjadi di awal tahun,” ujarnya, Minggu (9/5).
Baca Juga:Dugaan Pencemaran Limbah, Jitang Usulkan Sidak PT TrigunaHarga Kebutuhan Pokok Terus Merangkak Naik
Rasa khawatir masyarakat, lanjut Anggi, tentunya sangat beralasan. Sebab, kondisi infrastruktur pengairan mulai dari Situ Kamojing yang menjadi hulu hingga Sungai Cikarang Gelam yang melintasi beberapa desa masih butuh banyak perbaikan dan normalisasi.
“Seperti diketahui, saat debit air tinggi kondisi infrastruktur Situ Kamojing sudah sangat rawan jebol. Begitu pun Sungai Cikarang Gelam yang butuh normalisasi agar air tidak meluap ke pemukiman warga,” tutur Anggota DPRD daerah pemilihan lima (Dapil V) tersebut.
Anggi menyadari, hal ini bukan hanya kewenangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang, tapi juga Perum Jasa Tirta (PJT) II. Namun tentunya aspirasi yang disampaikan masyarakat tersebut harus menjadi perhatian dan prioritas pemerintah agar banjir tidak terjadi lagi.
“Saya harap hal ini jadi prioritas Pemkab. Koordinasi dengan PJT II dan instansi terkait lainnya harus dilakukan, agar perbaikannya infrastruktur serta normalisasi infrastruktur Situ Kamojing dan Sungai Cikarang Gelam bisa segera terealisasi,” tandasnya.(use/vry)