Niat Puasa Syawal 2021, Ini Lafadz dan Keutamaan Puasa Syawal 6 Hari
Puasa syawal merupakan ibadah puasa sunnah yang dilakukan setelah ramadhan dan hari pertama idul fitri, dan dilakukan selama 6 hari di bulan syawal.
Puasa sunnah Syawal 6 hari dilaksanakan mulai tanggal 2 syawal s/d 7 syawal. Akan tetapi, jika tidak berurutan juga tidak apa-apa dan in sha Allah tetap mendapat keutamaan dan manfaat puasa Syawal, yaitu seperti melaksanakan puasa wajib setahun penuh.
Tetapi jika kita mempunyai Qadha puasa di tahun sebelumnya, maka kita wajib meng-qadha puasa wajib yang ketinggalan, walaupun berada di bulan syawal, tetapi in sha Allah tetap mendapatkan faedah dan manfaat puasa syawal 6 hari seperti orang-orang lainnya yang melaksanakan puasa syawal.
Baca Juga:Tak Gelar Salat Idul Fitri di Alun-alun, Warga Subang Tetap Antusias Salat di Masjid Lingkungan Masing-masingDr Aqua Dwipayana: Kredibilitas, Komitmen, dan Konsistensi, Kunci Menggapai Kesuksesan
Sangat banyak dan besar manfaat serta keutamaan puasa syawal 6 hari, maka jika kita berhalangan puasa syawal di bulan syawal, dianjurkan untuk meng-qadha puasa sunnah syawal di bulan lainnya diwaktu bisa. (Seperti itu keterangan yang didapatkan pada kitab-kitab turats, di antaranya Nihayatuz Zain karya Syekh Nawawi al-Bantani).
Lafadz Niat Puasa Syawal dan Artinya
Baca dimulut / dilafalkan (lafadzh niat)
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.
Artinya, dan Baca dalam hati (Niat):
“Sahajaku / Sengajaku / Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah SWT.”
Jika kita mendadak ingin puasa syawal di pagi hari tanpa niat malam hari, maka kita berniat di pagi hari tersebut selagi belum ada kegiatan yang membatalkan puasa sejak subuh sampai berniat, sebab Niat Puasa di malam hari, hanya wajib dilakukan saat Puasa Ramadhan.;
Lafadzh Niat Puasa Syawal Jika Diucapkan Siang Hari
Baca dimulut / dilafalkan (lafadzh niat)
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.