Landasan Teologis Melawan Covid-19

Landasan Teologis Melawan Covid-19
0 Komentar

Fakta tak terbantahkan, Pandemi Covid-19 menjadi musuh bersama dan sekaligus memengaruhi seluruh sektor kehidupan masyarakat. Sektor ekonomi menjadi sektor yang sangat terdampak. Covid-19 tidak hanya menelan korban ribuan bahkan jutaan jiwa, tetapi juga fundamental ekonomi masyarakat bawah tergerus.

Pemerintah melakukan berbagai hal untuk menangani Pandemi Covid-19 dan dampaknya. Berbagai kebijakan dikeluarkan untuk menyelesaikan berbagai hal dampak Covid-19. Namun upaya pemerintah tidak akan berarti apa-apa ketika masyarakat tidak melakukan hal yang sama. Membantu melawan dan menangani Covid-19. Tentu dengan cara yang sesuai dan bisa dilakukan masyarakat.

Direktur Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (Gardiklat BPIP) Drs. H. Sahlan Masduki M.Si menyatakan, masyarakat harus terlibat dalam ikut menangani Covid 19. Menurut pria asal Cilacap ini, ada landasan Teologis bagi masyarakat untuk ikut membantu melawan Covid-19.

Baca Juga:Tahun Ini Warga Binaan di Lapas Subang Tidak bisa Dijenguk Langsung Keluarga di Hari LebaranTak Bisa Mudik, Ini yang Dilakukan Warga di Bandung

“Ada empat hal yang bisa dilakukan kita sebagai masyarakat. Empat hal tersebut menjadi landasan teologis dalam melawan Covid-19, ” kata Sahlan dalam Khutbah Ied Fitri 1442 H atau 13 Mei 2021 kemarin.

Saling membantu dan berbagi menjadi hal yang utama dalam menangani Covid-19. Imam Muslim dalam kitab Shahih Muslim juz 4 meriwayatkan sebuah hadits dari Rasulullah: Barangsiapa menghilangkan kesusahan dari orang mukmin, Allah akan menghilangkan kesusahannya di hari kiamat. Barangsiapa membantu orang yang kesulitan, Allah akan memudahkan urusannya di dunia dan akhirat. Barangsiapa menutupi aib orang muslim, Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat. Allah akan selalu melindungi hambanya selama hambanya menolong saudaranya (HR Muslim).

Ini landasan teologis yang pertama yang mendorong kepedulian antar sesama. Dan hal ini menurut Sahlan sangat sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, yaitu Gotong Royong.
Landasan teologis yang kedua adalah ridha dengan ketentuan Allah subhanahu wata’ala. Ibnu Majah dalam kitab Sunan Ibnu Majah juz 2 meriwayatkan hadits bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya besarnya balasan sesuai dengan besarnya ujian. Sesungguhnya, ketika Allah mencintai suatu kaum, Allah akan mengujinya. Siapa yang ridha, ia akan mendapatkan ridha Allah subhanahu wata’ala. Siapa yang membencinya, ia akan mendapatkan kemurkaan Allah subhanahu wata’ala.”

0 Komentar