Landasan Teologis Melawan Covid-19

Landasan Teologis Melawan Covid-19
0 Komentar

Landasan teologis yang ketiga dalam menghadapi Covid-19 adalah tidak perlu panik, tetap tenang, dan sabar. Hal ini sesuai dengan pernyataan Ibnu Sina bahwa:

“Kepanikan adalah separuh penyakit, ketenangan adalah separuh obat, dan kesabaran adalah permulaan kesembuhan.”

Menghadapi Covid-19, lanjut Sahlan kita tidak boleh panik, karena kepanikan dan ketakutan yang berlebihan merupakan gangguan kejiwaan yang dapat berdampak langsung pada munculnya penyakit fisik seperti stres, serangan jantung, hipertensi, tipes, dan sebagainya. Sebaliknya, ketenangan merupakan separuh dari pengobatan. Seseorang yang mempunyai ketenangan hati, tidak mudah terjangkit penyakit jasmani dan rohani. Ketenangan merupakan benteng yang kokoh untuk melindungi diri sehingga tubuh memiliki daya tahan yang kuat dari berbagai penyakit.

Baca Juga:Tahun Ini Warga Binaan di Lapas Subang Tidak bisa Dijenguk Langsung Keluarga di Hari LebaranTak Bisa Mudik, Ini yang Dilakukan Warga di Bandung

Sahlan menambahkan, dibutuhkan sikap sabar dalam menghadapi Covid -19 . Sabar adalah menahan diri dari menggerutu, menahan lisan dari mengeluh, dan menahan anggota badan dari hal yang berlebihan. Dengan kesabaran menghadapi aturan dan protokoler kesehatan, tentunya kita akan terhindar dari hal yang tidak diinginkan, terutama selamat dan terhindar dari virus Corona.

Landasan teologis yang keempat adalah beristighfar terhadap Allah subhanahu wata’ala, meminta ampun atas segala dosa, kesalahan dan kealpaan. Hal ini sesuai dengan hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dalam Sunan Abi Dawud juz 2 halaman 85:” Barangsiapa selalu membaca istighfar, Allah akan memberikannya solusi dari berbagai kesulitan, memberikannya kebahagiaan dari segala kesedihan, dan Allah akan memberinya rezeki tanpa perkiraannya.” (HR. Abu Dawud). (rls)

Laman:

1 2
0 Komentar