Renungan Usai Ramadhan: Adaptif

Renungan Usai Ramadhan: Adaptif
0 Komentar

Tentu doa-doa kita akan berbeda. Keinginan kita pun berbeda. Tapi kita harus tahu, mengapa Tuhan masih ‘mengizinkan’ kita menghela nafas. Untuk apa kita masih ‘diberi kesempatan’ hidup.

Dalam kitab suci Islam, memang manusia diciptakan hanya untuk beribadah. Selanjutnya kita merenungi bagaimana cara kita beribadah. Bagaimana agar Tuhan meridhai dan menerima ibadah kita.

Mengapa Tuhan masih meridhai matahari tetap berpijar, bumi tidak dihantam meteor raksasa yang melintas setiap saat. Yakin suatu saat itu bakal terjadi, maka manusia sudah menghitung dari sekarang: kapan prediksi matahari padam, bumi akan ditabrak meteor.

Baca Juga:Kapolsek: Taman Anggur Milik Oni SOS Ditutup Sementara, Ini Alasannya! Sempat Ditutup, Taman Anggur Kukulu Milik Oni SOS Kembali Dibuka Sore Ini 

Atau khawatir bumi diserang Thanos dkk yang akan membunuh separuh penduduk bumi. Maka pasukan Avengers juga sudah disiapkan (oleh para sutradara dan pengarang viksi). Manusia sudah menyiapkan ‘tempat tinggal’ baru untuk ditempati suatu hari nanti. Bahkan untuk menghadapi kematian pun, manusia sudah memulai proyek immortal yang kontroversi. Adaptif!

Tapi mungkin bagi warga Palestina, mimpi mereka tidak jauh-jauh amat. Hanya ingin beribadah tenang di masjid Al-Aqsa. Tidak ada lagi penganiayaan dari tentara Israel. Mereka ingin damai. Berdaulat sebagai negara. Tidak lagi hidup bergantung pada bantuan internasional. Mereka ingin merdeka. Ingin tenang seperti kita menikmati opor ayam dan ketupat saat lebaran.

Sebagai sesama muslim tentu kita sedih melihat kejadian di sana saat lebaran. Bukan terdengar alunan takbir, tapi alunan letusan senjata dan bom. Sebagai manusia, kematian dari pihak Israel maupun Palestina adalah tragedi kesedihan yang tidak seharusnya terjadi.

Banyak sudut padang yang bisa dikupas dari konflik Palestina-Israel. Tapi informasi yang berimbang memang sulit didapat. Saya sependapat dengan apa yang disampaikan Deddy Corbuzier. Sementara diam saja dulu. Sambil menambah literasi. Berdoa dan ikhtiar semampu kita. Semoga negeri__Satu Kota Tiga Tuhan__itu segera kembali tenang.

Semoga Palestina berdaulat sebagai negara. Memiliki tentara dengan tiga mantranya. Tidak bertumpu pada satu kekuatan paramiliter saja. Walau bagaimanapun tetap tidak akan sama kualitasnya dengan tentara profesional. Juga sebagai negara, tentu Palestina tidak akan kuat hanya mengandalkan kekuataan donasi dan doa internasional. Tapi itu pun bukan berarti tidak penting. Mereka tetap membutuhkan bantuan kita sekecil apa pun.

0 Komentar