Asumsi-asumsi itu rupanya juga menjadi pembahasan yang serius pemerintah dan DPR. Ada kencendrungan bahwa Tahun Ajaran 2021/2022 yang akan datang PTM (pembelajaran tatap muka) di sekolah akan dilaksanakan. Kalaupun nanti Pembelajaran Tatap muka akan dilaksanakan tentu tidak akan senormal seperti sebelum masa Pandemi. Ada banyak persyaratan yang harus dipenuhi terutama oleh pihak sekolah. Sejatinya sekolah sudah diminta baik oleh kementrian maupun oleh Dinas pendidikan supaya mempersiapkan pembelajaran tatap muka walau kepastianya belum ada.
Sejak Januari 2021 ketika memasuki tahun ajaran 2020/2021 semester genap persiapan untuk pembelajaran tatap muka di sekolah sudah dimulai. Sekolah diminta untuk menyiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan terutama terkait sarana pencegahan Covid-19 di sekolah baik secara fisik yang meliputi tempat cuci tangan, ruangan kelas, WC Siswa, ruang Isolasi, penyemprotan disinfektan sarana sekolah secara berkala, kantin sekolah tidak boleh buka dan tulisan-tulisan yang di pasang di setiap sudut sekolah yang mengingangatkan terkait prokes : memakai masker, menjaga jarak dan tidak berkerumun.
Di samping sarana yang harus disiapkan sekolah pun harus melengkapinya dengan persetujuan orang tua siswa dan SOP ( Standar Operasional Prosedur) khusus selama Pembelajaran Tatap Muka di masa Pandemi. SOP ini penting terutama terkait pembatasan jumlah siswa di kelas dan di sekolah, serta teknis pelaksanaan kurikulum di sekolah. Persiapan sekolah tersebut sudah diverifikasi instansi terkait yang berwenang sebagai refrentasi dari Pemda (Pemerintah Daerah). Hal ini diperlukan karena penentuan boleh tidaknya sekolah Tatap Muka di Masa Pandemi diantaranya harus seijin Pemerintah Daerah.
Baca Juga:Tutup TPA Panembong Buka TPA Jalupang Timbulkan Masalah BaruPemkab Subang Usulkan 5.000 PPPK Guru, Tapi Masih Nunggu ini
Di samping ikhtiar yang dilakukan oleh pihak sekolah, pemerintah pun memprioritaskan vaksinasi Covid-19 untuk Tendik dan tenaga kependidikan. Walau mungkin dirasakan agak lambat tetapi sudah banyak guru yang sudah selesai divaksin tuntas sampai tahap kedua. Mudah-mudahan kita berharap Pandemi Covid-19 ini segera berahir supaya kegiatan belajar mengajar untuk mempersiapkan generasi Indonesia yang unggul dalam rangka mempersiapkan Indonesia Emas tahun 2045 bisa terwujud.(*)