Dito pun berharap, ke depan ada penambahan truk sampah baru plus loader dan beko, untuk mengimbangi tingginya peningkatan volume sampah. Sebab, ungkap dia, gegara minimnya armada truk, mobilitas pengangkutan sampah baru menjangkau 18 kecamatan dari total 30 kecamatan di Subang.
“Dengan truk yang ada saat ini, kita cuma bisa mengangkut 170 ton sampah per hari dan cuma bisa menangani sampah di 18 kecamatan. Sisanya, tidak terlayani. Paling-paling sampah dari lokasi pasar yang bisa diangkut, sedangkan sampah di permukiman warga, belum tercover. Begitu pula dari total 60 TPS yang ada, beberapa belum optimal ditangani. Kedepan kita berharap jika penambahan armada dan fasilitas penunjangnya direalisasi, pelayanan penanganan sampah bisa lebih optimal,” katanya.
Dito mengimbau kepada masyarakat, agar menunaikan hak dan kewajibannya dalam persampahan. Haknya adalah membuang sampah dengan baik dan kewajibannya membayar retribusi ditunaikan. “Retribusi sampah perbulannya ada Rp3.000 – Rp5.000. Dana tersebut untuk pemeliharaan dan pembelian Armada,” tandasnya. (idr/ygo/vry)