“Iya, meningkat karena mereka menggunakan madu sebagai suplemen untuk meningkatkan imun,” ucap Yamin.
Dalam sebulan, komunitas Madu Lestari yang saat ini beranggotakan 564 kepala keluarga ini mampu menghasilkan 1.400 liter madu hutan murni.
Seiring dengan meningkatnya permintaan terhadap madu dan pengembangan usahanya, pergerakan ekonomi para petani madu pun juga meningkat dengan sendirinya.
Baca Juga:Diguyur Hujan Lebat, Pasar Panorama Lembang BanjirMasih Dirawat, Baznas Subang Salurkan Bantuan Rp15 Juta untuk Ridho
“Alhamdulillah, keberadaan Madu Lestari dapat meningkatkan kesejahteraan bagi warga di sini. Dan semuanya tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari PLN,” kata Yamin.
Saat ini, Madu Lestari tidak hanya menghasilkan madu, namun berbagai macam produk seperti madu kunyit, jahe kunyit, susu kuda liar, minyak urut, dan lain lain.
“Seluruh produk yang dihasilkan dari komunitas Madu Lestari dihasilkan dari masyarakat Desa Semongkat. Kami memberdayakan ibu ibu dan juga pemuda di sini untuk membantu kami menjalankan usaha,” ujar Yamin.
Zulkifli menjelaskan bahwa dukungan yang diberikan kepada Madu Lestari merupakan salah satu contoh komitmen PLN mengembangkan UMKM yang ada di Indonesia. Hal ini sejalan dengan tujuan ke-8 SDG’s (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan).
“Ini merupakan peran aktif kami untuk menciptakan pekerjaan layak dan mendorong pertumbuhan ekonomi melalui program PLN Peduli. Kami sangat senang melihat mitra binaan terus berkembang,” ucap Zulkifli.
Sejak tahun 1992, PLN telah membina 43.958 UMKM yang tersebar di seluruh Indonesia dengan total bantuan mencapai Rp349 miliar.
Tidak hanya di Sumbawa, PLN Peduli juga mendukung penuh upaya untuk menyejahterakan petani buah naga di Banyuwangi, Jawa Timur.
Baca Juga:Golkar Jawa Barat Kecam Kekejaman IsraelBupati Apresiasi Vaksinasi Massal Mandiri
Program yang dikenal sebagai “Listrik untuk sang Naga” merupakan program elektrifikasi masif terhadap sektor pertanian. Ini sebagai bentuk kepedulian PLN untuk mengembangkan dan meningkatkan produktivitas buah naga di Banyuwangi.
Hingga 2020 terdapat 3.659 hektare ladang buah naga berlistrik yang produksinya mencapai 944.022 ton serta menyerap tenaga kerja sebanyak 9.720 orang.
Program ini juga memberikan dampak yang besar bagi petani buah naga. Dengan penyinaran LED, tanaman buah naga dapat berbunga dan berbuah sepanjang tahun.
Salah satunya yang diungkapkan salah seorang petani buah naga, Nanang Sugianto.