KARAWANG-PT Pertamina Gas wilayah operasi West Java Area (Pertagas WJA) sebagai afiliasi dari Subholding Gas PT PGN Tbk, mendorong petani di Desa Cilamaya Kabupaten Karawang untuk memanfaatkan Alat Mesin Pertanian (Alsintan).
Hal itu sebagai bentuk pemanfaatan teknologi pertanian untuk mewujudkan percepatan olah, tanam, dan panen hasil pertanian menjadi hal yang mutlak diperlukan. Pasalnya, pertambahan jumlah penduduk, menurunnya daya dukung lahan dan iklim yang terus berubah, maka diperlukan terobosan baru dari sisi teknologi agar hasil pertanian dapat maksimal.
Para petani mengaku bahwa, penggunaan Alsintan ini sangat efisien dan efektif. Terbukti dari sisi penghematan biaya dan jumlah tenaga kerja. “Biaya panen yang biasanya sebesar Rp 2,2 juta per hektar dapat ditekan 32% menjadi hanya Rp 1,5 juta per hektar. Dengan penurunan biaya ini, maka akan lebih banyak sawah yang dapat digarap di setiap musim sehingga pendapatan petani juga meningkat,” ujar Salah seorang petani Cilamaya, Beno.
Baca Juga:22 Proyek di PUPR Karawang Kelebihan BayarAncam Ekologi dan Cekungan Bandung, Perubahan Tata Guna Lahan Penyebab Banjir di Lembang
Dikatakan, tidak hanya efisien dari sisi pembiayaan, penggunaan Alsintan juga terbukti dapat menghemat waktu yang dibutuhkan untuk memanen hasil tani. “Bila biasanya diperlukan 2 hari kerja dengan metode konvensional, maka dengan penggunaan mesin, hasil panen dapat selesai dikumpulkan hanya dalam waktu 1 hari kerja,” katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Cilamaya, Ali Hamidi menyampaikan, dirinya sangat mendukung kegiatan pertanian yang digagas oleh Pertagas WJA. “Saya sangat senang dengan program Pertagas ini. Pemanfaatan teknologi tepat guna di bidang pertanian dapat mengefisienkan proses panen sekaligus dapat membantu warga menghemat biaya.” kata Ali.
Dijelaskan, lahan seluas 1,5 hektar yang dipanen menghasilkan gabah sebanyak 8 ton. Proses pemanenan padi memanfaatkan Alsintan dengan jenis Mesin Pemanen Pemotong dan Perontok Padi. Alat ini menggabungkan 2 proses panen dalam satu waktu sehingga dapat menghemat waktu dan biaya. “Pertagas berperan dalam membantu petani beradaptasi dengan perkembangan teknologi melalui pendampingan dan pembinaan. Kemudian Pertagas mendorong petani mengoptimalkan penggunaan teknologi tersebut agar hasil panen lebih berkualitas,” katanya.
Dalam kesempatan terpisah, Manager Communication, Relations & CSR Pertagas, Elok Riani Ariza menyampaikan, penggunaan teknologi dalam pertanian menjadi penting mengingat semakin terbatasnya jumlah tenaga kerja pertanian. “Pemanfaatan tekhnologi yang tepat juga akan meningkatkan produktivitas, efisiensi sumberdaya dan tentunya pendapatan petani.” ujar Elok.