SUBANG-Peluang usaha telor asin dari dahulu hingga sekarang masih menjanjikan. Usaha cukup pesat baik di pedesaan maupun di perkotaan.
Penggemar telur asin dari waktu ke waktu terus meningkat, sehingga peruntukan usaha perlu digali dan lebih dikembangkan baik market maupun jenis telor asinnya.
Keuntungan bisnis telur asin yang didapat sangat menjanjikan, selain bahan baku yang gampang dicari pengolahannya pun tidak terlalu sulit.
Baca Juga:Ramai-ramai Pertanyakan Pembangunan SiponPenggunaan Alsintan Hemat Biaya Produksi
Salah satu pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Desa Rancaudik Kecamatan Tambakdahan, Supendi mengaku, sejak satu tahun lalu menggeluti usaha telor asin. Produk telor asin yang Ia produksi berbeda dengan telur asin yang sering ditemukan di warung-warung.
Kelebihan telur asin yang Ia produksi bisa bertahan lima hingga enam bulan. Sedangkan telur asin yang biasa tidak tahan lama, kebanyakan hanya bertahan maksimal satu minggu.
Supendi menjelaskan rahasia telur asin yang diproduksinya bisa tahan lama itu. Pembuatan telur asin ini cukup mudah dan banyak orang yang bisa, yang membedakan dalam proses pengolahan saja.
Telur asin kuat dan bisa tahan lama tergantung bagaimana cara proses pengolahan dan memilih telur yang berkualitas. Selain itu cara membersihkan telor ini jangan dicuci dengan air, tapi digosok dengan alat mencuci piring hingga telur tersebut benar-benar bersih.
“Setelah itu baru proses pembalutan tanah merah yang telah diaduk dengan garam dan rempah-rempah,” katanya.
Setelah proses pembersihan dan pembalutan tanah merah, garam dan rempah, lalu telur mulai diproses permentasi selama 15 hari. Setelah itu telur diangkat dan dibersihkan dengan air mengalir, hal tersebut menjaga telur tetap steril, lalu telur mulai direbus.
Sedangkan untuk proses telur asin bakar, telur yang sudah direbus lalu dibakar lewat pengasapan selama tujuh jam. Hal itu dimaksudkan agar kekuatan telur asin, bisa tahan lama hingga berbulan-bulan pun tidak busuk.
Baca Juga:22 Proyek di PUPR Karawang Kelebihan BayarAncam Ekologi dan Cekungan Bandung, Perubahan Tata Guna Lahan Penyebab Banjir di Lembang
Ia pun mengharapkan ke depannya ada respon dari Dinas Kesehatan terkait Perizinan Industri Rumah Tangga (PIRT). Sebenarnya sejak tahun 2020 dirinya sudah mengajukan ke Dinas Kesehatan terkait izin PIRT untuk produk kerupuk telur asin si kembar. Namun hingga sekarang permohonan izin PIRT tersebut belum ada proses.