PURWAKARTA-Pemerintah Provinsi Jawa Barat saat ini terus melakukan persiapan terkait kebijakan pembelajaran tatap muka (PTM). Persiapan tersebut wajib dilakukan dengan sebenar-benarnya.
Demikian disampaikan Wakil Ketua Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat Abdul Hadi Wijaya melalui rilisnya kepada Pasundan Ekspres, Rabu (26/5).
Seperti diketahui, pembelajaran tatap muka akan dilaksanakan pada Juli 2021 mendatang. Adapun persiapannya terkait dengan aspek sarana dan prasarana, prosedur penjadwalan, dan penyesuaian kurikulum.
Baca Juga:Bi Nina: Warga Subang Harus Tingkatkan SkillKomisi V ke Pemprov Jabar: Kesejahteraan Buruh Harus Jadi Prioritas
“Kami masih memiliki waktu untuk melakukan proses simulasi. Proses-proses yang nanti semakin lama dari mulai kecil sampai besar. Semoga pada tahun ajaran yang akan datang ini anak-anak kita bisa mulai bersekolah. Guru-gurunya pun sudah siap,” ujarnya.
Pria yang akrab disapa Gus Ahad ini pun menambahkan, hal penting lainnya yang harus menjadi perhatian adalah vaksinasi terhadap para tenaga kependidikan. Tak hanya guru, proses vaksinasi harus dilakukan kepada seluruh pekerja di lingkungan sekolah.
“Bahkan sampai petugas kebun dan satpam semuanya harus tervaksinasi. Karena mereka yang berinteraksi langsung dengan anak-anak,” ujarnya.
Politisi PKS ini pun menegaskan, penentu dilaksanakannya pembelajaran tatap muka adalah kondisi terakhir dan mutakhir pandemi COVID-19. Dan hal ini dapat dikaji dengan ilmu pandemologi, ilmu kesehatan kesehatan masyarakat.
Oleh karena itu, Gus Ahad meminta semua pihak, agar mempunyai pemikiran yang sama. Bahwa, pembelajaran tatap muka adalah kesempatan para peserta didik untuk melakukan pembelajaran dengan adaptasi kebiasaan baru.
“Insyaallah menurut kami lebih baik jika ini bisa berlangsung dengan tetap menetapkan tujuan. Yaitu, ingin anak-anak kita cerdas, pintar dan prioritas utamanya adalah tetap sehat,” ucapnya.(add)