SUBANG-Yayasan As-Syifa Al-Khoeriyyah memastikan kesiapan untuk memulai pembelajaran tatap muka pada bulan Juli mendatang. Berbagai skenario dilakukan agar area pesantren terbebas dari ancaman Covid-19.
Ketua Satgas Covid-19 Yayasan As-Syifa Al-Khoeriyyah, H. Sudiman, S.Pd mengatakan, telah menyiapkan konsep adaptasi kebiasaan baru (AKB) dalam proses pembelajaran. Selain itu, merencanakan dengar pendapat dengan orang tua santri mengenai konsep AKB.
“Baru kita bertahap santri masuk ke As Syifa Al-Khoeriyyah dengan interval dua pekan,” ungkap H. Sudiman kepada Pasundan Ekspres, belum lama ini.
Baca Juga:Kecepatan Air Hingga 46 Km/jam, Warga Waspadai Rob Susulan di PanturaPKB Subang Kunjungi KPU, Ini Poin yang Dibahas
Dia menyampaikan, santri mulai masuk pada 26 Juni mendatang untuk santri baru. Kemudian selanjutnya santri kelas akhir dan terakhir kelas tengah. “Sengaja ada interval dua pekan itu, untuk melihat perkembangan hasil treatment kepada santri yang sudah datang,” ungkapnya.
Dia menyampaikan, santri yang datang ke area pesantren akan dilakukan pemeriksaan melalui tes GeNose. Yayasan As-Syifa Al-Khoeriyyah sudah memiliki dua alat GeNose dan akan menambah empat alat lagi. “Mudah-mudahan setiap kali kedatangan itu bisa terlayani dengan baik,” katanya.
Selain itu, guru-guru akan melakukan vaksinasi sebelum pembelajaran tatap muka dilakukan. Pihaknya sudah melakukan pendataan dan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Subang.
H Sudiman menyampaikan, pihaknya mempersilahkan kepada orang tua untuk memilih apakah putra-putrinya akan melakukan pembelajaran tatap muka atau secara daring. “Semua kita layani dengan baik baik yang tatap muka maupun secara daring,” pungkasnya.(ysp/vry)