ANAK muda di Jabar naik drastis. Berdasarkan Sensus penduduk tahun 2020, generasi Z dan milenial jumlahnya mencapai 53 persen. Generasi milenial usia 24-39 sebanyak 26 persen. Generasi Z usia 9-23 tahun sebanyak 27 persen. Total jumlah penduduk Jabar 48,27 juta jiwa.
Para ahli kependudukan menyebut bahwa Indonesia sekarang berada di era bonus demografi. Era di mana usia produktif lebih besar. Ini penting untuk produktivitas dan peningkatan ekonomi. Tapi, penting juga untuk demokrasi.
Itu hal yang sudah banyak dibahas. Bagaimana kalau anak muda memilih berpolitik? Sebab mereka yang akan menjalani perjalanan demokrasi ini. Maju-tidaknya sebuah bangsa, berawal dari konstitusi negara. Apakah kita tetap di tengah. Geser ke kiri, sangat kiri. Geser ke kanan, sangat kanan. Negara banyak partai, dua partai, satu partai atau bentuk lain? Tergantung anak muda di gelanggang politik.
Baca Juga:Gelar Ujian, 25 Murid Tatap Muka Terapkan ProkesFaktor Cuaca, Hasil Tangkapan Ikan nelayan Pantura Menurun
Ada hal yang menarik dari survey Kompas beberapa waktu lalu. Saat ditanya apakah orang tertarik terhadap partai baru? Ternyata anak muda (milenial) yang paling tinggi menjawab masih tertarik. Wajar saja, kalau PSI yang mendeklarasikan diri sebagai anak muda, lumayan menarik suara. Apalagi jika merujuk pada data tadi, tentu ‘suara’ anak muda makin besar.
Minimalnya, gejala dan situasi ini sudah ditangkap pula oleh partai politik, perusahaan online-shop dan Tik Tok. Ya, parpol anak muda sudah ada. Partai tua juga berusaha mendekati yang muda, perusahaan online dan aplikasi juga tentu penggunanya banyak anak muda. Apalagi Tik Tok, anak balita saja sudah tertarik dengan konten unik Tik Tok.
Anak saya, kelas 2 SD saja banyak dengar kabar baru dari Tik Tok. Padahal dilarang main hape. Dibatasi hanya setiap tanggal 1 boleh maen hape full. Ternyata setiap hari dia numpang lihat hape ke temennya. Hadeuh.
Bahasan CLUE kali ini memang agak berat. Tapi cukup penting untuk ditulis. Sebab jika kita membahas syarat sebuah negara atau daerah maju, banyak sekali yang berteori. Tapi teori bangsa unggul karena otaknya, karena alamnya, karena kekuatan tentaranya, itu sudah terbantahkan.