Oleh Inayah
Ibu Rumah Tangga dan Pegiat Dakwah
Keluar dari Bulan Ramadhan dan berhari raya tak berarti masyarakat bisa menganggap jika kondisi pandemi telah berakhir. Pemerintah di berbagai tempat makin mengencangkan ikat pinggang, waspada akan terjadinya lonjakan kasus pasca momen besar umat Islam tersebut.
Ledakan kasus positif covid-19 di Indonesia diperkirakan mencapai 2 kali lipat dari tahun lalu seiring tingginya pergerakan orang saat mudik lebaran dan membludaknya pengunjung di sejumlah tempat pariwisata pada akhir pekan lalu. Hal ini sebagaimana yang diungkapkan pakar epidemiologi dari Universitas Griffith, Australia , Dicky Budiman.
Kata dia, kebijakan pemerintah Indonesia yang membuka lokasi wisata ”sangat riskan” karena potensi penularan virus corona sangat besar, sementara pemerintah tidak bisa memastikan pengelola wisata menerapkan strategi keselamatan covid-19 yang baik di lapangan.
Baca Juga:Menanti Kebijakan untuk Mengatasi PandemiKebijakan Plin-plan Membingungkan Rakyat, Pemimpin Taat Syariat Solusi Tepat
Sejumlah tempat pariwisata di DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat seperti Taman Impian Jaya Ancol, Batu Karas di Pangandaran, dan Pantai Anyer Carita, diserbu pengunjung sejak 14-16 Mei lalu. Dalam video yang beredar di media sosial pelancong terlihat berkerumun tanpa jarak dipinggir pantai dan tidak memakai masker. Kondisi serupa juga terjadi di Kebun Binatang Bandung Zoologi Garden.
Pada minggu (16/05), pelancong yang datang mencapai 5.500 orang yang berasal dari Cimahi, Kabupaten Bandung Raya, dan Kota Bandung. Dilansir( BBC Indonesia senin 17 Mei 2021).
Sungguh ironi kebijakan pemerintah karena satu sisi mengeluarkan kebijakan larangan mudik yang bersifat nasional tapi sisi lain didapati sekian banyak TKA masuk ke Indonesia secara bebas dengan menggunakan pesawat carteran di bandara negeri ini(m liputan6 com,16/5/2021).
Kalau melihat kebijakan pemerintah, di satu sisi pemerintah seakan-akan menginginkan untuk menekan kasus Covid-19, namun disisi lain justru membuka arera pariwisata yang dapat berkumpulnya manusia di tempat- tempat wisata, yang akan memungkinkan dengan mudah tersebarnya virus corona.
Maka jangan salahkan ketika negeri ini akan mengalami lonjakan korban corona makin meningkat seperti yang terjadi di india. Meski negeri ini sudah melewati dua kali lebaran pada masa pandemi. Namun tanda- tanda akan bisa keluar dari wabah seakan –akan hanya harapan kosong tanpa kenyataan apalagi kembali masa normal.