Kita memahami bahwa pandemi harus diselesaikan dengan tuntas sampai ke akarnya, yaitu dengan memisahkan yang sakit dengan yang sehat. Mengobati mereka yang terjangkiti hingga sembuh dengan memenuhi seluruh kebutuihanya baik obat-obatan, makanan yang bergizi, pakaian dan tempat tinggal yang memadai dan hal ini dilakukan secara simultan. Jangan setengah hati dalam penangananya dan diberlakukan lockdown bagi wilayah yang terjangklit wabah, sehingga tidak menyabar ke wilayah lain.
Tapi inilah fakta kehidupan yang sekuler kapitalistik, kebijakan yang di ambil tidaklah membuat rakyat tenang, justru makin resah dan membingungkan. Karena prinsif kapitalisme adalah mencari keunrtungan semata, maka dengan masa pandemi ini tetap saja pariwisata dibuka agar keuntungan ekonomi dapat meningkat tanpa melihat dampaknya. ditambah lagi negeri ini makin sekuler yang telah memisahkan agama dari kehidupan sehingga dengan kebijakan yang dhalim seperti ini tidak ada rasa bersalah atau berdosa dan tidak ada rasa takut akan perhitungan amal dari sang pencipta.
Sangat berbeda dengan Islam dalam menangani wabah. Islam sebagai agama sekaligus sebagai sebuah ideologi yang terpancar darinya berbagai aturan, termasuk bagaimana tata cara mengatasi agar pandemi ini tidak terus menyebar, dan aturan yang dikeluakan oleh pemerintahan islam akan menghasilkan kemaslahatan dan keselamatan bagi semuanya .
Baca Juga:Menanti Kebijakan untuk Mengatasi PandemiKebijakan Plin-plan Membingungkan Rakyat, Pemimpin Taat Syariat Solusi Tepat
Islam memandang bahwa permasalahan wabah adalah salah satu bagian dari tanggungjawab seorang pemimpin atau kepala negara untuk mengatasinya. Maka kita dapati dalam sejarah baik pada masa Rasululah ataupun masa khalifah- khalifah sesudahnya ketika dihadapkan pada ujian wabah, maka mereka bersungguh-sungguh dalam menanganinya disertai rasa keimanan yang kuat bahwa Allah akan meminta tanggung jawab mereka atas kepemimpinan mereka dalam mengurus rakyatnya.
Rasululah saw pernah bersabda, “Tha’un( wabah penyakit menular) adalah suatu peringatan dari Allah SWT untuk menguji hamba-hamba-Nya dari kalangan manusia. Maka apabila kamu mendengar penyakit itu berjangkit di suatu negeri, maka janganlah kamu memasukinya, dan apabila wabah itu berjangkit di tempat tinggalmu, maka jangan pula kamu lari darinya.”( HR Bukhari dan Muslim dari usamah bin zaid)