KARAWANG-Klaster pasca lebaran terjadi di tiga kecamatan yang mengakibatkan salah satu daerah di lockdown dipastikan bukan disebabkan mutasi dari virus Covid-19.
Jubir Satgas Covid Karawang, Fitra Hergyana mengatakan, data terkonfirmasi positif sebanyak 20.028 orang, 327 masih perawatan, 196 isolasi mandiri, 18.848 sembuh, 657 meninggal.
Diketahui sejak terkonfirmasi positif terpapar Covid-19 dan dinyatakan meninggal dunia dengan waktu yang relatif cepat diduga adanya mutasi virus dari India ataupun Inggris.
Baca Juga:Terampil Bahasa Inggris dan Bela Diri Militer, 100 Pajurit TNI Lulus DikjurbakavAPBDes Tidak Cukup, Kades Ngamen Ingin Perbaikan Jalan Rusak
“Kami sudah kirim sampel yang positif ke Litbang Kemenkes, namun cycle threshold atau CT nya yang di bawah 30. Alhamdulillah, dari hasilnya tidak ada mutasi virus, yang terpapar di Karawang itu virus Covid-19 biasa,” katanya.
Sementara itu, Kades Karangtanjung, Jauhari mengatakan, jika di desanya ada 1 orang, dan pihaknya sudah sediakan rumah isolasi dan dikarantina.
Dijelaskan, warganya asal Dusun Tanjung RT 06/02, terkonfirmasi Covid-19 setelah mengeluhkan gejala panas dan sesak nafas. Dia hendak berobat ke Puskesmas dan dilakukan Tes Antigen, wal hasil yang bersangkutan dilaporkan Positif Covid-19.
“Dia mengeluhkan sakit panas dan sesak setelah pulang besanan ke Bekasi bersama rekan keluarganya dari Desa Kedawung. Berangkat mengunakan kendaraan sepeda motor dengan adiknya yang di Desa Kedawung Kampung Lampean ke daerah Citeko Pebayuran Bekasi,” katanya.(use/vry)