“Setelah penyambungan pipa, baru kita lakukan pembersihan. Terus kita lakukan pengujian tekan selama satu hari. Setelah itu baru pekerjaan selanjutnya dimulai,” jelasnya.
Setelah itu, kata Darwin, kemudian dilakukan penyambungan ke rumah-rumah. Kemudian dilakukan pengujian untuk memastikan keamanan.
Dalam kesempatan terpisah, Direktur Utama PT Subang Energi Abadi (SEA), Guntur Setiawan berharap pengelolaan jargas ini dilakukan oleh SEA. Namun sampai saat ini belum ada kepastian.
Baca Juga:Beri Perlindungan Nyata untuk Perusahaan dan Karyawannya, BRI Group Hadirkan Produk Asuransi Double CareWaspada Klaster Hajatan di Subang, dalam Empat Hari 218 Terpapar Covid-19
“Tapi saat ini kepastiannya belum ada. Menunggu kalau project sudah hampir selesai. Baru ada kepastian,” ungkap Guntur Kamis pagi.
Wawancara sebelumnya dengan Pasundan Ekspres, Guntur menyebutkan, dengan penambahan 5.488 SR akan menambah jumlah SR yang ada sebelumnya. Hingga akhir Nopember tahun lalu tercatat ada 2.397 SR tersebar di Cidahu dan Dangdeur, yang mulai beroperasi Maret 2017.
Dia mengatakan, pemasangan instalasi jargas tersebut menggunakan APBN. Biaya pemasangan untuk 5.488 SR diestimasikan sebesar Rp65 miliar.
Dia mengatakan, pelanggan jargas mendapat kemudahan untuk membayar biaya rutin jargas tersebut. Pertagas Niaga sebagai mitra PT SEA telah melakukan upaya dengan menyediakan 11 loket pembayaran dan juga pembayaran bisa dilakukan di Indomaret.
“Jadi tidak ada istilah kebingungan membayar. Sudah ada 11 loket dan juga pembayaran bisa di Indomaret.
Salah satu pelanggan jargas, Ujang, warga Kelurahan Dangdeur mengatakan, selain dari biaya yang lebih hemat dibandingkan dengan gas tabung, dengan menggunakan jargas tidak khawatir kehabisan gas.(ysp)