JAKARTA – Ada tiga aktivitas di klaster keluarga yang diduga kuat menyebabkan terjadinya lonjakan kasus COVID-19. Yaitu mudik, wisata berkerumun dan makan bersama. Aktivitas tersebut membuat masyarakat abai protokol kesehatan.
“Ada dua yang menjadi atensi presiden. Yakni implementasi di lapangan untuk penerapan protokol kesehatan dan akselerasi vaksin. Protokol kesehatan harus dijalankan dengan disiplin sesuai aturan PPKM mikro yang sudah ada,” ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di Jakarta, Senin (14/6).
Untuk memastikan PPKM mikro berjalan dengan baik, Presiden Jokowi menugaskan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.
Baca Juga:Viral di Medsos, Wisatawan Keluhkan Mahalnya Tiket Wisata Hutan Kertas KarawangErick Thohir Menyapa: Fast Break Menuju Generasi Emas BUMN
“Banyak klaster keluarga khususnya disebabkan aktivitas mudik, pariwisata seperti yang terjadi di Pangandaran. Kemudian aktivitas makan bersama. Tiga aktivitas di mana kesempatan buka maskernya tinggi benar-benar diperhatikan dan implementasinya di lapangan diperketat,” terangnya.
Untuk menekan angka kenaikan, pemerintah mengumumkan perpanjangan PPKM mikro. Ketentuan mengenai work from home di zona merah menjadi 75 persen.
“Kemudian beberapa kegiatan yang terkait PPKM mikro yang akan diperpanjang muai 15 sampai 28 Juni 2021. Untuk daerah zona merah, work from home 75 persen. Jadi untuk daerah-daerah berbasis PPKM mikro merah itu kantor hanya 25 persen,” tambah Ketua KPC-PEN Airlangga Hartarto.(fin)