Tidak disebutkan bagaimana ‘tentara’ bentukan NUG ini nantinya akan mendapat senjata. Akibat seruan ini, junta militer menyebut NUG sebagai organisasi teroris.
Sedangkan NUG beralasan, rakyat Myanmar harus membekali diri dengan senjata. Sebab militer terus melalukan kekejaman dan pembunuhan. “Saat ini rakyat Myanmar tidak punya pilihan lain,” tandasnya.
Kita masih akan terus mengikuti bagaimana NUG ini akan terus menjalankan pemerintahan. Lalu berhasilkah mendapatkan dukungan internasional?
Baca Juga:Jadwal Race MotoGP 2021 Jerman, Sepertinya Sachsenring Bukan Tempat yang Tepat untuk DucatiPosting #Kamipamit Pengelola Objek Wisata Hutan Kertas Kembali Viral, Netizen: Bisnis Kok Mental Tempe Dikritik Sedikit Langsung Baper
Hingga kini belum ada tanda-tanda junta militer Myanmar melemah. ASEAN tidak berdaya. Indonesia hanya bisa berbuat seadanya. Hanya negara-negara demokrasi barat saja yang sudah melakukan embargo.
Betapa tidak mudah menjalankan pemerintahan secara digital. Tidak punya tentara, tidak punya uang. Hanya bermodal internet, dukungan rakyat dan masih berusaha mendapatkan dukungan internasional. Mereka pun masih terus bersembunyi.
Tapi jalan demokrasi terlihat makin terang dan lebar. Publik Myanmar terus melawan. Kita doakan NUG berhasil.(*)