Antisipasi Pergeseran Klaster Industri ke Keluarga

Antisipasi Pergeseran Klaster Industri ke Keluarga
MALDIANSYAH/PASUNDAN EKSPRES INSTRUKSI: Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika saat menerima kunjungan kerja Gubernur Jabar, Ridwan Kamil di RSUD Bayu Asih Purwakarta, Kamis (24/6).
0 Komentar

PURWAKARTA-Dikhawatirkan terjadi perpindahan kasus penyebaran Covid-19 dari industri ke rumah tangga atau klaster keluarga. Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Purwakarta melakukan pengawasan terhadap para karyawan yang terkonfirmasi positif secara ketat.

Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika mengatakan, salah satu yang menjadi penyebab meningkatnya kasus Covid-19 di wilayahnya karena terjadi klaster industri. Sampai saat ini, tercatat sudah ada 16 perusahaan yang melaporkan terjadi penyebaran Covid-19 di lingkungannya.

“Saat ini, peningkatan tersebut paling banyak itu indukannya dari klaster industri,” ujar Anne saat menerima kunjungan kerja Gubernur Jabar, Ridwan Kamil di RSUD Bayu Asih Purwakarta, Kamis (24/6).

Baca Juga:Susah Pelanggan akibat Pandemi, Mawar Jajakan Diri Gunakan Aplikasi Percakapan Agar Dapat PelangganKasus Covid-19 Melonjak, MUI: Jumatan Diganti Salat Zuhur di Rumah

Anne menjelaskan, belum lama ini pihaknya juga kembali mendapat laporan jika 91 karyawan di PJT II Jatiluhur terkonfirmasi positif. Seluruhnya, tanpa gejala (OTG) dan telah melakukan isolasi mandiri. Pihaknya menyayangkan, karena upaya penanganan yang dilakukan perusahaan terhadap karyawan positif ini kurang maksimal.

Anne mencontohkan, penanganan karyawan di satu perusahaan yang terkonfirmasi positif itu hanya sebatas diliburkan dan bukan diisolasi atau diberikan perhatian serius. Dengan begitu, menurutnya, pengawasan menjadi tidak maksimal yang pada akhirnya malah berpotensi menularkan ke orang-orang terdekat.

Harusnya, kata dia, untuk warga yang terkonfirmasi positif itu tidak boleh begitu saja melakukan isoman. Karena, pemerintah telah menyiapkan tempat isolasi berikut tenaga kesehatan yang terus memantau perkembangan mereka. “Jadi, sangat wajar dari hasil tracing cepat beberapa hari ini jumlah kontak erat pun mengalami peningkatan,” kata dia.

Anne mengklaim, beberapa waktu lalu pihaknya telah mengundang pihak perusahaan yang melaporkan ada karyawannya yang positif. Sebagian, kata dia, untuk karyawan yang positif telah dibawa ke tempat isolasi yang menjadi rujukan pemerintah. “Kalau isoman di rumah, itu kan pengawasannya jadi sulit,” jelas dia.

Sementara, terkait ketersediaan obat antivirus, Anne mengaku, saat ini stoknya memang menipis sejak pekan kemarin. Atas kondisi tersebut, pihaknya sudah melaporkan dan berkirim surat ke pemprov. Kabarnya, saat ini pemprov sedang mengupayakan supaya suplai obat antivirus termasuk tabung oksigen untuk Purwakarta diperhatikan.

0 Komentar