SUBANG-Petani mangga Hasan mengeluhkan harga mangga yang anjlok. Padahal modalnya belasan juta untuk satu pohon mangga yang besar. “Sayangnya mangga Compreng dikenalnya mangga IDR/indramayu. Hal itu terjadi karena pengepul mengenalkannya mangga Indramayu. Padahal aslinya dari compreng, mudah-mudahan ke depan mangga Compreng lebih dikenal,” kata Hasan kepada Pasundan Ekspres.
POPT BPP Compreng Omsah Neel mengatakan, saat ini harga mangga sedang murah Rp 5.000/kg untuk jenis cengkir. “Jadi petani mengeluhkan ini karena ini hasil terbilang baik tapi harganya lagi rendah,” imbuhnya.
Saat ini perkebunan mangga di Kecamatan Compreng mulai panen raya. Data dari BPP Compreng luas lahan mangga di Kecamatan Compreng sebanyak 467 hektare yang tersebar di Desa Kiarasari, Jatireja, Mekarjaya, Kalensari, Compreng, Sukatani, dan Sukadana.
Baca Juga:Kerja Extraordinary Tangani Pandemi, Bupati Minta Semua Pihak Diminta GotongroyongTabung Oksigen Langka, DPRD: Segera Tuntaskan
Omsah Neel mengatakan, dalam setahun potensi mangga di Compreng dapat melaksanakan panen hinggap dua kali.
“Untuk potensinya cukup besar tentunya ya, karena ada pengepul di Desa Kiarasari contohnya ada sekitar 8 pengepul. Nah sekali kirim bisa mencapai 160 ton, kalo 8 pengepul X 160 ton tinggal dihitung saja,” imbuhnya.
Menurut Omsah, itu baru kalkulasi secara sederhana di satu desa. Jika melihat potensi di beberapa desa lainnya tentu potensi itu sangat potensial untuk dimanfaatkan.
“Apa lagi coba lagi ini selain pertaniannya juga dikenal dengan perkebunan mangga nya,” ungkapnya.
Apalagi saat ini ada varietas mangga baru yaitu agri gardina dan garifta merah yang harganya lebih menjanjikan.
“Hama penyakit mangga saat ini relatif aman, petani pengendaliannya selalu intensif, yang harus diwaspadai adalah lalat buah dan burik buah karena musim kemarau cuma banyak hujan,” imbuhnya.
Ia menambahkan, panen buah mangga akan berlangsung sekitar bulan Juni sampai bulan Oktober.” Juli panen raya, oktober mulai panen raya lagi,” ungkapnya.(ygi/ysp)