“Orang Jawa biasanya kalau pulang kerja mereka langsung menyetor disini. Mereka tidak simpan uang di rumah,” sebutnya.
Dia pun bersyukur, Dengan sistem sharing fee 50-50 dengan pihak BRI untuk satu kali transaksi, BRI pun memberi kesempatan pengembangan usaha yang sangat menjanjikan.
Jumardin mencatat rata-rata transaksi per harinya mencapai 100 nasabah, bahkan bisa mencapai 5 ribu nasabah per bulan. Kini dia telah mendapat peringkat pertama sebagai transaksi AgenBRILink terbesar sekaligus pertama di BRI Kantor Cabang Panakkukang, Makassar. Keuntungan yang diraih dari pekerjaan sebagai AgenBRILink, Jumardin manfaatkan untuk memperbaiki rumah, membeli motor hingga membuat usaha kos-kosan.
Baca Juga:PP Holding Ultra Mikro Terbit, Jalan Penguatan Pemberdayaan Ekonomi Wong Cilik Kian NyataJaga Keandalan Listrik RS dan Industri Oksigen di Jawa Barat dan Banten, PLN Siagakan 5.388 Personel
“Semenjak menjadi AgenBRILink, sudah banyak fasilitas yang didapatkan dari BRI. Seperti TV, HP dan mesin hitung uang, dan lain-lain,” jelasnya
Direktur Jaringan dan Layanan BRI Arga M. Nugraha mengungkapkan bahwa BRI terus memperkuat penetrasi AgenBRILink sebagai laku pandai untuk meningkatkan liteasi keuangan masyarakat di penjuru daerah. Per akhir Mei 2021, BRI memiliki 458 ribu AgenBRILink yang tersebar di seluruh Indonesia. Kehadiran AgenBRILink sebagai Laku Pandai dari BRI diharapkan membawa dampak ekonomi dan sosial bagi masyarakat.
Arga menambahkan, sejauh ini ada dua cara yang dilakukan BRI untuk menghadirkan layanan keuangan melalui AgenBRILink. Pertama, layanan diberikan kepada masyarakat mengandalkan mesin EDC. Kedua, layanan perbankan bisa diberikan melalui smartphone yang sudah dipasang aplikasi BRILink Mobile pada tiap agen. Pada beberapa kawasan tertentu yang sulit jaringan telekomunikasi, BRI menghadirkan layanan dengan mengandalkan jaringan satelit milik perusahaan untuk disambungkan kepada para agen.(rls/adv)