SUBANG-Selama PPKM Darurat Jawa-Bali yang sudah berlangsung 8 hari, penambahan kasus positif Covid-19 di Kabupaten Subang, rata-rata mencapai 70 sampai dengan 80 kasus per-hari. Totalnya 8.361 kasus hingga saat ini.
“Saya pikir ini bukan berarti PPKM belum menunjukan hasil. Tetapi hasil yang muncul hari ini, merupkan hasil traching pekan sebelumnya,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang dr Maxi, Sabtu (10/7).
Untuk melihat hasil, dampak dari PPKM itu kata Maxi, baru terlihat setelah pekan kedua PPKM berjalan. “Hasil tracking itu, pasti mengalami kelambatan 2 sampai dengan 3 hari. Itu hanya untuk hasil test swab pcr-nya saja, belum proses trachingnya bisa memakan waktu yang hampir sama. Jadi, akumulasinya baru bisa kita lihat, sepekan setalh proses tracking dan test swab pcr keluar,” ternagnya.
Baca Juga:Jelang Idul Adha, Harga Kepokmas di Subang Masih StabilDukung Penanganan Pandemi, BRI Bantu Fasilitas Penunjang RS di Berbagai Wilayah Indonesia
Namun Maxi berharap, setelah PPKM dijalankan, lonjakan kasus positif Covid-19, bisa kembali melandai. “Kita sih berharap, lonjakan kasus positif covid, bisa melandai, setelah PPKM ini berakhir. Bahkan laju kasusnya bisa kita rem, dengan Penerapan PPKM ini,” tambah dr Maxi.
Dia juga mengungkapkan, hingga akhir pekan ini Sabtu (10/7), angka kematian akibat covid-19 di Kabupaten Subang sudah mencapai hampir 400 orang. Semenjak laju kasus positif covid melonjak secara nasional, di Kabupaten Subang dr. Maxi rata-rata mencapai 10 orang per-hari.
“Setiap hari ada saja yang mati karena covid, ya rata-ratanya setiap hari 10 orang, yang meninggal,” papar dr. Maxi.
Sementara Maxi mengungkapkan, dari total 8.361 kasus yang positif per-hari ini, persentase yang meninggal hampir 400 orang itu mencapai 21,22 persennya yang meninggal akibat covid tersebut.
“Yang meninggal akibat covid itu, di Subang persentasenya naik menjadi 21,22 persen, yang sebelumnya masih di bawah 20 persen,” terangnya.
Belakangan ini kematian akibat Covid-19 kata Maxi, didominasi oleh pasien yang memiliki riwayat penyakit bawaan, dan rata-rata berusia di atas 50 hingga 60 tahun lebih.
“Sedangkan yang banyak meninggal itu, pasien yang memiliki penyakit bawaan, dan rata-rata diatas 50 hingga 60 tahun,” pungkas dr Maxi.(idr/vry)