Air Kelapa Bukan Obat COVID-19. Air kelapa pada beberapa waktu yang lewat, makin marak diburu para pembeli, sebab diketahui dapat menyembuhkan orang yang positif COVID-19. Tetapi, para pakar mengatakan bahwa hal tersebut belum terbukti secara ilmiah.
Seperti dilansir dari berbagai sumber terpercaya, bahwa Dokter spesialis gizi klinik Juwalita Surapsari mengatakan, nutrisi yang ada pada air kelapa mungkin saja dapat meningkatkan imunitas. Tetapi, belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa air kelapa dapat menjadi obat, apalagi untuk orang positif COVID-19.
Juwalita mengungkapkan bahwa jika pasien COVID-19 merasa lebih baik setelah mengkonsumsi air kelapa, hal itu sebenarnya adalah sesuatu yang mempunyai sifat subyektif. Selain itu juga, hal tersebut perlu dilihat secara komprehensif.
Baca Juga:Penyebab Bayangan Hitam Pada MataPenampakan Maling di Rumah Sammy Simorangkir
Air Kelapa Bukan Obat COVID-19, Menurut Dokter Spesialis Gizi
Seperti yang dilansir dari HealthLiputan6, Menurut dokter yang praktiknya di Rumah Sakit Pondok Indah tersebut, Bahwa hal yang pertama kemungkinan saja pasien covid memang telah menjalani pengobatan yang telah dianjurkan.
“Tidak selalu pengobatan itu bersifat spesifik terhadap COVID-19, tetapi mungkin diberikan juga obat-obatan yang sifatnya suportif oleh dokter,” ucapnya dalam siaran pers
“Kemudian yang kedua, mereka sudah menjalani diet seimbang yang sifatnya memang mendukung penyembuhan,” imbuhnya, ditulis Senin (12/7/2021).
“Kemungkinan besar, orang yang mengonsumsi air kelapa mendapat manfaat dari support vitamin yang ada di dalamnya, jadi konsumsi air kelapa bisa membantu memenuhi kebutuhan vitamin B mereka,” terangnya
Kadar Dalam Air Kelapa
Disisi lain, air kelapa juga mempunyai kadar elektrolit yang cukup tinggi, sebab mengandung kalium dan magnesium. Naaahh, 2 unsur ini baik untuk mengontrol tekanan darah serta kesehatan jantung.
“Kemungkinan juga konsumsi air kepala bisa memberi sugesti positif pada orang yang mengonsumsinya. Semua yang sifatnya sugesti positif terhadap tubuh kita bisa membawa dampak yang baik juga,” ucap Juwalita.
Beliau juga memberikan pengingat, bahwasanya tidak ada satu jenis makanan yang lebih unggul daripada makanan lainnya. “Dalam arti ketika mengonsumsi makanan dan minuman, kita harus tahu tujuan kita apa, kita mau memenuhi nutrisi mana.”