Koperasi LED Leles, Tuti menjelaskan, bergerak di bidang usaha simpan pinjam, penjualan gas elpiji dan penyewaan kebutuhan hajatan, memiliki 584 anggota berlokasi di Desa Leles Kecamatan Sagalaherang. “Kita memberikan solusi bagi ekonomi anggota dan masyarakat,” katanya.
Kondisi koperasi saat ini, Tuti menuturkan, di satu sisi koperasi sangat terpuruk dengan rasio kecukupan modal koperasi, dimana para anggota sedang kesulitan ekonominya. Anggota pada menarik simpanannya dan banyak yang mengajukan pinjaman. Namun, karena terjadi penarikan simpanannya maka modal koperasi berkurang, sedangkan anggota juga perlu modal pinjaman.
“Kami pengurus mengadakan kerjasama antar koperasi yang ada di Subang dan dengan Kospin Jasa Pekalongan Cabang Bandung. Alhamdulillah bisa kita penuhi pelayanan ke anggota walaupun belum maksimal,” tuturnya.
Baca Juga:dr Lois Terindikasi Gangguan Jiwa, Ngaku Pernah Bicara dengan Trump, Lebih Jenius dari EinsteinKoperasi Tabur Benih Melati Kirim Benih Padi ke Berbagai Wilayah Hingga ke Aceh
Guna mengatasi ekonomi anggota selain permodalan, LED Leles membantu mendorong melalui ikut memasarkan produk ekonomi anggota, melalu program Icalan. go.Id. dari Dekopinda. Kemudian kepada koperasi lainnya, dalam meningkatkan omzet usaha mikro anggota, serta melakukan pelatihan bimtek kepada anggota.
“Kami mendorong kewirausahaan anggota dalam meningkatkan ekonominya dan berkonsultasi dengan PLUT-KUMKM,” katanya.
Tuti mengajak koperasi lainnya yang sedang berada di titik bawah keperihatinan di tengah pandemi Covid-19 agar tetap bangkit dan eksis. Tuti menyarankan agar pengurus dan pengawas harus kompak dan semangat, serta kerjasama antar koperasi sebagai solusi dalam mengatasi persoalan, baik itu permodalan, pemasaran, maupun pemenuhan sarana prasarana produksi ekonomi anggota. “Berkolaborasi dengan koperasi lain. Harus kompak dan tetap semangat,” tandasnya.(ygo/vry)