Ia pun memaksakan diri. Memerintah berdasarkan dekrit presiden. Di sana, roda pemerintahan dipimpim oleh Perdana Menteri yang diangkat presiden. Artinya jabatan perdana menteri juga sudah habis. Untungnya, perdana menteri tidak ikut ngotot, sudah mundur. Digantikan PM sementara Claude Joseph.
Tapi kerancuan dan kekacauan ketatanegaraan pun terjadi. Masa jabatan presiden sudah habis. Jabatan PM juga sudah habis. Tiba-tiba setelah Moise meninggal, DPR mengangkat jabatan presiden sementara yaitu Joseph Lambert. Padahal, masa jabatan DPR pun sudah habis Januari 2021 lalu. Belum ada Pileg lagi.
Seharusnya Pileg digelar Oktober 2020. Tapi gagal karena krisis dan kerusuhan massa berkepanjangan. Lalu pengangkatan presiden sementara itu konstitusional? Bingung kan.
Baca Juga:Antusiasme Tinggi, bjb Sekuritas Ungkap Tips Aman Berinvestasi di Tengah PandemiGugat Menkumham di PTUN, Pengacara KSP Moeldoko Diduga Pernah Palsukan Surat Kuasa
Para pakar tata negara ke mana? Mungkin Haiti butuh pakar sekelas Yusril Ihza Mahendra atau Refly Harun. Di Haiti pun para pakar sebenarnya mencoba bersuara. Meski sangat terbatas. Tapi mereka bingung juga takut. Konstitusi mana yang dipakai.
Jika mengacu ke Konstitusi 1987, ketika Presiden tidak ada, maka seorang Ketua Mahkamah Agung yang mengambil alih masa jabatan. Masalahnya, Ketua MA Haiti sudah meninggal dunia Desember lalu karena Covid. Belum ada gantinya.
Sedangkan dalam amandemen UU terbaru, DPR bisa melantik presiden sementara. Tapi masalahnya tadi: masa jabatan DPR sudah habis.
Kekacauan lainnya: perdana menteri ada dua orang. Joseph Claude dan Ariel Henry yang diangkat Presiden Moise sehari sebelum dibunuh. Masalahnya, Henry belum dilantik. Meski ia ngotot ingin menjabat. Sedangkan Joseph berdalih tidak ada jabatan presiden tanpa melalui Pemilu.
Joseph yang selama ini dianggap pemimpin yang memiliki kekuatan. Ia mengklaim didukung oleh tentara dan polisi. Ia memimpin serangkaian penyelidikan terhadap aksi pembunuhan keji terhadap Presiden Moise.
Joseph juga yang berteriak meminta bantuan dikirim tentara dari AS untuk menjaga keamanan di Haiti sementara. Tapi, Presiden Joe Biden merespons biasa saja.