PURWAKARTA-Pengepul kulit domba dan sapi menjadikan momen Hari Raya Idul Adha sebagai momen penuh berkah. Meski saat ini terjadi penurunan harga, namun para pengepul ini tetap mensyukurinya.
Salah seorang pengepul kulit di Purwakarta, Tufail Ibrahim (24) menyebutkan, harga kulit sapi dan domba yang biasanya melonjak karena banyaknya permintaan tidak terjadi pada Iduladha tahun ini. Bahkan, harga kulit mengalami penurunan hingga 50 persen. “Pandemi ini ngaruh banget kang, untuk harga kulit tahun ini mengalami penurunan yang cukup drastis,” ucap Tufail, saat ditemui di Jalan Terusan Kapten Halim, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Purwakarta, Selasa (20/7).
Ia bercerita, sebelum pandemi harga kulit domba per lembarnya dihargai Rp35.000 hingga Rp40.000, tergantung besar dan kecilnya kulit. “Saat ini harga kulit domba per lembar dihargai Rp20.000 hingga Rp25.000, tergantung besar kecilnya. Tapi kalau untuk yang cacat saya beli seharga Rp10.000 per lembarnya,” katanya.
Baca Juga:Sat Brimob Bagikan Daging Kurban Untuk Warga Terdampak PPKMGasak Uang dan HP Milik Ketua DPC PPP, Pelaku Pencurian Terekam CCTV
Sedangkan untuk harga kulit sapi, kata Tufail, juga alami penurunan. Dulu, untuk per kilogram kulit sapi mencapai harga Rp10.000 hingga Rp15.000, namun kini kulit sapi per kilogramnya di hargai Rp5 ribu. “Belum semua pengusaha kulit di Garut sudah buka usahanya. Jadi permintaan kulit memang akan menurun, sedangkan pasokan barang melimpah,” kata pria yang sudah 4 empat tahun jadi pengepul kulit.
Menurut Tufail, kualitas kulit hewan kurban berpengaruh pada harga jual, kulit dalam kondisi robek akan dihargai lebih murah.
Ia mengaku, pada 2020 lalu, dirinya bisa mengumpulkan 110 lembar kulit dan tahun ini paling banyak juga bisa mengumpulkan 50 lembar kulit saja. “Tahun ini mungkin sedikit yang kurbannya, mungkin karena pandemi Covid-19 juga. Di tahun ini bisa ngumpulin 50 lembar kulit sudah lumayan. Sekarang saja baru dapet 20 lembar,” ucap Tufail.(add/sep)