SUBANG-Dampak Pembatasan Pemberlakuan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, Hotel Betha kehilangan Rp80 Juta dalam dua hari. Berkenaan PPKM, tidak hanya sektor UMKM saja, melainkan hotel sangat terdampak dari okupansinya.
Hotel Betha Subang salah satu yang terdampak karena pemberlakukan PPKM Darurat tersebut. Pasalnya, bookingan hotel yang mencapai puluhan juta ter-cancel sia-sia.
Sales And Marketing Manager Hotel Betha Subang Freddy Reigen mengatakan, awal dari PPKM darurat belum terjadi dampak yang signifikan. Namun drop yang sangat terasa terjadi pada, Minggu kemarin (18/7). Warga luar Subang tidak bisa berkunjung ke Kabupaten Subang. “Minggu kemarin sangat terasa sekali, bahkan okupansi hotel lost sampai 80 persen,” ujarnya saat dihubungi Pasundan Ekspres. Minggu (25/7).
Baca Juga:Waduh!! Ternyata Honor RT/RW Belum CairAqua Subang Bantu Perbaiki Jalan
Freddy harus merelakan tamu dari luar kabupaten Subang berasal dari Kementerian yang hendak menginap, harus mengcancel 52 kamar hotel booking-nya selama 2 hari, dengan total biaya Rp80 juta. “Dampaknya itu tadi, kita lost booking-an, jika di rupiah kan Rp80 juta,” ujarnya.
Freddy harus berjibaku, dengan mengeluarkan promo-promo yang bisa menarik tamu hotel. Seperti harga room only Rp295 ribu tanpa sarapan. Kini harga tersebut bisa dapat sarapan. Harga makanan hotel yang diturunkan hingga 30 persen dari harga normalnya.
“Banyak yang kita lakukan mulai dari promo makanan hotel. Harga kamar hotel, yang tadinya tidak dapat sarapan kini bisa dapat sarapan,” ujarnya.
Dijelaskan Freddy, Hotel Betha juga tetap menerapkan protokol kesehatan. Setiap orang yang berkunjung ke Hotel Betha, harus memakai masker dan khusus untuk tamu hotel yang sakit, bisa mendapatkan pelayanan swab gratis. Ini merupakan program hotel Betha dan mungkin fasilitas ini perdana di hotel. “Kita menyediakan fasilitas swab gratis bagi tamu hotel kita. Itu bagi tamu yang sakit dan mengalami gejala Covid-19,” ujarnya.(ygo/vry)