JAKARTA – Pemerintah terus mendatangkan vaksin Covid-19 guna mempercepat target herd immunity atau kekebalan komunitas untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Hingga kini, setidaknya pemerintah telah menerima sebanyak 152,9 juta dosis vaksin Covid-19 dari berbagai merek.
Target vaksinasi yang tinggi serta waktu yang mepet membuat beberapa kendala di lapangan sehingga target waktu vaksinasi kepada seluruh masyarakat Indonesia bisa molor. Salah satu kendala yang paling terasa adalah kurangnya vaksinator di sejumlah daerah.
Ketua Umum Kerapatan Indonesia Tanah Air (KITA), KH Maman Imanulhaq angkat bicara soal kendala yang dihadapi sehingga vaksinasi terkesan lamban. Menurut Anggota DPR RI dari Fraksi PKB ini, pemerintah sebetulnya sudah sukses mengamankan vaksin yang didatangkan dari berbagai negara. Hanya saja pemerintah perlu lebih mempercepat lagi vaksinasi secara masif dan merata.
Baca Juga:Bank bjb Cabang Subang Turut Berkontribusi dalam Percepatan Digitalisasi JabarMenko Airlangga: Vaksinasi dan Kedisiplinan Masyarakat akan Protokol Kesehatan, Langkah Krusial Keluar dari Pandemi
Kang Maman, begitu sapaan akrabnya, mengatakan, beberapa sumber tenaga kesehatan yang dapat dijadikan vaksinator seperti dari para tenaga kesehatan yang sudah pensiun untuk kembali dikaryakan.
“Kita perlu mempercepat vaksinasi secara merata di berbagai wilayah. Namun kurangnya vaksinator membuat program vaksinasi menjadi lamban. Ini perlu dicarikan solusinya agar vaksinasi cepat tercapai kepada seluruh masyarakat Indonesia,” ujar Kang Maman kepada wartawan, Selasa (27/7).
Selain bersumber dari tenaga kesehatan yang telah purna tugas, Kang Maman menyarankan untuk memberdayakan calon-calon perawat yang saat ini masih menjadi mahasiswa.
“Kita bisa memberdayakan sumber-sumber vaksinator dari mana saja sepanjang mereka telah memiliki kecakapan dalam menjalankan tugasnya,” imbuh Kang Maman. (rls/adv/jni)