SUBANG-Produksi ikan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Genteng yang dikelola KUD Mina Misaya Guna 2 Genteng mengalami penurunan.
Penurunan produksi ikan dikarenakan daya beli masyarakat menurun dan harga ikan mengalami penurunan yang drastis.
Ketua KUD Mina Misaya Guna 2 Genteng Johari menjelaskan, saat ini rata-rata produksi harian di KUD Mina Misaya Guna 2 Genteng sekitar 500kg atau 5 kwintal per harinya. Jumlah ini menurun di banding rata-rata ketika produksi normal di atas 1-2 ton.
Baca Juga:Keren!! Walau Punya Ketrebasan Difabel Ini Sulap Bambu Jadi Kapal PinisiKetua DPRD: Jangan Takut Divaksin
“Ada banyak faktor yang memang kondisi pandemi Covid-19 ini membuat harga ikan turun, daya beli juga turun,” ucapnya.
Hal ini juga berdampak pada sedikitnya nelayan yang melaut. Sebab jika pun hasilnya banyak, karena daya beli masyarakat pada PPKM ini terbilang rendah akibat banyaknya pembatasan.
“Jadi imbasnya itu ketika ikan banyak, namun yang terjual sedikit, harga terus menurun. Jadi harga ikan juga tidak gres lagi,” ucapnya.
Dia mencontohkan, harga udang kicik biasanya dijual Rp20.000 per kg. Namun saat ini harganya turun menjadi Rp14.000-Rp15.000 per kg.
“Rata-rata di semua ikan itu ada penurunan sekitar Rp5.000,” imbuhnya.
Namun ada satu jenis ikan yang alami peningkatan yakni rajungan yang kini dijual Rp100.000 -Rp110.000 per kg
“Justru kalau rajungan itu ada kenaikan karena memang sedikit dan permintaan juga lumayan,” imbuhnya.
Johari berharap dengan kondisi ini, nelayan dapat perhatian pemerintah. Bahkan bisa saja bantuan yang dapat disalurkan diantaranya berkaitan dengan alat tangkap atau kebutuhan-kebutuhan lain yang menyangkut nelayan.(ygi/ysp)