SUBANG-Enam bulan pasca banjir di Pamanukan Februari lalu, jalan lintas provinsi di Pamanukan tepatnya di Desa Rancasari rusak parah.
Jalanan yang bergelombang tak jarang mengakibatkan pengendaraan terjatuh serta beberapa mobil bahkan harus tersangkut aspal akibat jalan yang tak rata.
Jalan yang menghubungkan Pamanukan dengan Kota Subang merupakan jalan utama yang selalu ramai. Namun kini kondisinya memprihatinkan. Akhirnya warga mencoba memperbaiki jalan tersebut.
Salah seorang warga Ricky Dirgantara mengaku prihatin jalan provinsi mengalami rusak parah. Padahal jalan tersebut merupakan jalan yang penting.
“Warga prihatin, aspal-aspal yang menggunung itu dipangkas. Sebab banyak mobil, yang bagian bawahnya tersangkut,” katanya.
Baca Juga:Porsi Kredit UMKM Capai 80,6 Persen BRI Semakin Kokoh Sebagai Market Leader Segmen UMKM IndonesiaEriksen Muncul di Tempat Latihan Inter Milan, Begini Kondisinya Setelah Insiden Pingsan
Satu sisi, jalan tersebut juga seringkali dilintasi olehmobil bertonase besar yang mengangkut material ke proyek Pelabuhan Patimban.
“Seharusnya dulu ketika ini jalan memang akses penting langsung diperbaiki. Kalau begini, banyak juga yang dirugikan. Sudah jalan bergelombang, ada bagian yang menggunung,” ucapnya.
Sementara itu, warga lainnya Fiki Muhammad Yusuf mengutarakan hal serupa. Selain kendaraan banyak melintas, lalu lintas kendaraan proyek menuju Pelabuhan Patimban yang membawa material juga diduga jadi salah satu penyebab semakin cepat rusaknya jalan tersebut meski telah diperbaiki.
“Jalan ini jalan yang sehari-harinya padat kendaraan, jadi penghubung antar kecamatan, kabupaten juga menuju jalan nasional Pantura. Termasuk juga dilintasi kendaraan proyek, sekarang pasca banjir sudah berbulan-bulan jalan ini rusak,” bebernya.(ygi)