SUBANG-Produksi ikan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Genteng yang dikelola KUD Mina Misaya Guna 2 Genteng masih terus berjalan. Namun kondisinya saat ini tangkapan nelayan terbilang sulit dan mengalami penurunan.
Ketua KUD Mina Misaya Guna 2 Genteng Johari menjelaskan, penurunan tersebut selain karena musim dan cuaca di laut, juga berkaitan dengan penjualan ikan yang saat ini masih fluktuatif.
“Saat ini rata-rata produksi harian di KUD Mina Misaya Guna 2 Genteng sekitar 500 kg atau 5 kwintal per harinya,” kata Johari.
Baca Juga:Siapkan The Next Leader, Bumn Muda Launching Program MentorshipTransformasi Digital, Kementerian BUMN Apresiasi Pertumbuhan BRI
Biasanya, jika musim tangkapan ikan sedang bagus, produksi ikan bisa mencapai rata-rata 2 ton dan bahkan bisa lebih.
Johari menyampaikan, kondisi PPKM yang terus berjalan juga menjadi salah satu faktor yang menyulitkan nelayan. Sebab konsumsi masyarakat menurun serta pengiriman ke luar daerah juga berkurang.
“Imbasnya jika ikan menumpuk itu kan tidak segar ya. Harga juga menurun. Jadi perlu perhatian,” bebernya.
Meski demikian ia berharap dengan PPKM yang saat ini menyentuh level 2 untuk Subang dan daerah sekitar dapat membuat harga ikan kembali naik.
Ia mencontohkan, awal bulan Agustus lalu harga udang kicik biasanya dijual Rp20.000 per kg. Namun saat ini harganya turun menjadi Rp14.000 – Rp15.000 per kg.
“Rata-rata di semua ikan itu ada penurunan sekitar Rp5.000,” imbuhnya.
Namun ada 1 jenis yang alami peningkatan yakni harga rajungan yang kini dijual Rp100.000 – Rp110.000 per kg.
“Justru kalau rajungan itu ada kenaikan karena memang sedikit dan permintaan juga lumayan,” imbuhnya.(ygi/ysp)