KOTA BANDUNG – Wakil Ketua Divisi Percepatan Vaksinasi Jawa Barat Atalia Praratya Ridwan Kamil meninjau pelaksanaan vaksinasi massal di SMK Negeri 3 Bandung.
Kegiatan vaksinasi ini merupakan kolaborasi antara Pemerintah Pusat lewat Kementerian Kesehatan, Pemda Provinsi Jawa Barat, TNI melalui Landasan Udara (Lanud) Sulaiman, serta CIMB Niaga.
Adapun pada kegiatan vaksinasi massal ini, disediakan 1.000 vaksin di mana target dari vaksinasi massal siswa-siswi dan masyarakat umum dengan rentan usia peserta adalah anak-anak berusia minimal 16 tahun hingga lansia.
Baca Juga:Ridwan Kamil Tinjau Prokes di GasibuDorong Milenial Jabar Beternak Sapi Perah
Bagi masyarakat umum yang hendak berpartisipasi harus terlebih dulu mendaftar secara daring dan memperoleh jadwal vaksinasi sesuai waktu yang ditentukan. Mengenai pembagian waktunya, kegiatan ini terbagi dalam sejumlah jadwal yang dimulai sejak pukul 08.00 WIB.
“Hari ini saya mengapresiasi banyak pihak, karena kolaborasi muncul seperti yang dilakukan SMKN 3 Bandung. Jadi CIMB Niaga bersama seluruh jajarannya mendukung terkait program ini melakukan kegiatan termasuk juga didukung oleh TNI Lanud Sulaiman menunjukan ini kolaborasi yang kita butuhkan,” kata Atalia saat ditemui di SMK Negeri 3 Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (2/9/2021).
Atalia berharap agar kegiatan vaksinasi ini bisa menjadi inspirasi bagi pihak swasta untuk melakukan kolaborasi. Apalagi, saat ini pemerintah sedang berpacu dengan waktu untuk mengejar target program vaksinasi.
“Saya berharap ini menjadi inspirasi bagi kita semua pihak bahwa vaksinasi bisa dilakukan dengan lebih luas lagi dan lebih menjangkau lagi dengan cara-cara kolaboratif,” ucapnya.
Pemda Provinsi Jawa Barat sendiri saat ini tengah mengejar target 424.000 suntikan vaksin per harinya. Sehingga, diharapkan pada akhir tahun nanti herd immunity atau kekebalan komunal bisa terbentuk.
“Pemerintah saja tidak cukup tidak akan mampu menyelesaikan permasalahan karena tadi bayangkan satu hari 424.000 vaksin yang harus dilakukan tidak bisa sendirian. Tenaga kesehatan kita terbatas dan sebagainya maka perlu kolaborasi seperti ini,” jelas Atalia.
Atalia menambahkan, vaksinasi merupakan salah satu ikhtiar untuk keluar dari situasi pandemi COVID-19. Memang, vaksin tidak seratus persen bisa melindungi masyarakat dari penyebaran virus COVID-19.
Baca Juga:Ridwan Kamil Luncurkan Pupuk Kohe KPBS PangalenganInflasi Tetap Terkendali di Tengah Mulai Meningkatnya Demand Sektor Manufaktur
Namun vaksin bisa meminimalisasi dampak dari virus COVID-19. Atalia pun mengibaratkan vaksin sebagai payung untuk melindungi tubuh agar tidak basah kuyup saat hujan deras datang.