Ridwan Kamil Luncurkan Pupuk Kohe KPBS Pangalengan

- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat meluncurkan pemasaran perdana pupuk organik limbah kotoran hewan Koperasi Peternakan Bandung Selatan atas kerja sama dengan stakeholders, dari Gedung Pakuan Bandung, Kamis (2/9/2021). (Foto: Pipin Sauri/Biro Adpim Jabar)
- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat meluncurkan pemasaran perdana pupuk organik limbah kotoran hewan Koperasi Peternakan Bandung Selatan atas kerja sama dengan stakeholders, dari Gedung Pakuan Bandung, Kamis (2/9/2021). (Foto: Pipin Sauri/Biro Adpim Jabar)
0 Komentar

KOTA BANDUNG — Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meluncurkan  pemasaran perdana produk pupuk organik limbah kotoran hewan yang dikelola peternak anggota Koperasi Peternakan Bandung Selatan (KPBS).

Salah satu kelompok yang telah berhasil melakukan pengolahan kotoran hewan menjadi pupuk organik dan telah memiliki pasar adalah Kelompok Taruna Mukti di Kabupaten Bandung. Kelompok ini sudah memiliki sertifikat organik dan telah melakukan kerja sama pemasaran secara kontinu sebanyak 3.500 ton dengan Lembaga Sosial Pemerhati Lingkungan Hidup dan Kelestarian Alam “Leuwikeris Hejo”. Pengolahan pupuk organik tersebut kemudian direplikasi oleh para peternak anggota KPBS dan KPSBU.

Gubernur mengapresiasi konsep pengolahan limbah kotoran hewan ini karena akan mengurangi tingkat pencemaran di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum.

Baca Juga:Inflasi Tetap Terkendali di Tengah Mulai Meningkatnya Demand Sektor ManufakturDisnakertrans dan Toyota Kerjasama Program Magang, Peserta Dapat Uang Saku 80 Persen UMK Karawang

Saya apresiasi KPBS melakukan upaya-upaya bersama gerakan citarum harum yang sangat solutif,” kata saat peluncuran virtual secara virtual dari Gedung Pakuan Bandung, Kamis (2/9/2021).

Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, optimistis program Citarum Harum akan selesai dalam tiga tahun karena mendapatkan kontribusi pengurangan masalah kotoran, limbah hingga sedimentasi.

“Dengan konsep ini tentunya program Citarum Harum yang ditargetkan selesai dalam beberapa tahun mendatang sebagai sungai yang bersih,” ujarnya.

Kang Emil berharap, pemanfaatan kotoran hewan menjadi pupuk organik ini bisa menjadi percontohan dan direplikasi di wilayah lainnya.

“Titip agar pengolahan ini menjadi best practice agar bisa dipraktekan ke seluruh Jabar bahkan seluruh indonesia,” harapnya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua KPBS Pangalengan menandatangani perjanjian ketja sama dengan PT Leuwikeris Hejo.

Kemudian penandatangan  MoU antara Ketua KPBS Pangalengan dengan Bank Jabar Banten tentang Pemanfaatan Program Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK).

Baca Juga:Sudah Bebas, Saiful Jamil Mau ke LautSiapa Mau 20 Juta Rupiah untuk Bedah Rumah? Ini Syarat Lengkapnya

Lalu pemberian buku rekening Dana Pensiun dari Bank BJB kepada 10 orang petani milenial sapi perah. (epi/rdi). (rls/adv/Jni)

 

0 Komentar