Lagi Heboh! Ini Pengertian Jin Qorin dan Khodam Menurut Islam. Dalam kehidupan di dunia ini, tidak hanya manusia yang terdapat di dalamnya, tetapi juga makhluk Ciptaan Allah yang lainnya, seperti halnya juga ada bangsa Jin yang tidak terlihat secara kasat mata
Jin qorin adalah salah satu yang tak terlihat secara kasat mata, meski pada khususnya, bisa saja seseorang melihat jin jika dibuka mata bathin atau orang-orang dengan Indigo yang bisa melihat atau merasakan kehadiran jin di sekitar kehidupan kita.
Tidak dapat dipungkiri, bahwa Jin berbaur dengan manusia walau tidak terlihat oleh manusia, kaum jin bisa melihat manusia, namun dari sumber yang didapatkan bahwa jin hanya bisa melihat manusia tanpa bisa mendengar apa yang diucapkan manusia
Baca Juga:Terjangkau, Daftar Harga Laptop Core i5 Baru 2021Menko Airlangga: Global Award for Outstanding Contribution to National Economic Recovery ditujukan untuk Seluruh Rakyat Indonesia
Dan dari pengalaman penulis, bahwa Jin itu ada di setiap sudut rumah atau ruangan, terlebih lagi di kamar mandi adalah tempat kesukaannya dan tulang adalah makan kesukaannya juga.
Kemudian untuk menampakkan dirinya ke manusia, perlu waktu ribuan tahun agar bisa memperlihatkan dirinya, dan ketika menampakkan wujudnya pun, jin merasa sakit, serta kabarnya manusia yang ditampakkan jin berarti dia sedang tidak baik,
Sehingga jika kita biasanya melihat berbagai jenis nama hantu, maka itu tidak lain adalah Jin yang berubah wujud. wallahu a’lam.
Terlepas dari itu semua, kita akan bahas pengertian / perbedaan Jin Qorin dan Khodam menurut Islam
Lagi Heboh! Ini Pengertian Jin Qorin dan Khodam Menurut Islam
Jin Qorin merupakan Jin yang mempunyai tugas mendampingi kita Manusia, yang ada di setiap manusia dari lahir sampai meninggal. (wallahu a’lam)
Jin Khodam yaitu Jin yang memiliki tugas untuk membantu manusia (jika manusia itu bersahabat dengan jin)
Penjelasan Jin menurut Al-Qur’an, seperti dirangkum dari Nu Online, dilansir dari buku Quraish Shihab dengan judul Jin dalam Al-Qur’an , di dalam buku itu beliau mengungkapkan pendapat Ibnu Sina (980-1037 M) yang menyebutkan bahwa jin ialah binatang dengan sifat hawa yang bisa mewujud dalam berbagai bentuk.