Pendapat Ibnu Sina itu kemudian diterjemahkan oleh Fakhruddin Ar-Razi, bahwa definisi yang dikemukakan oleh Ibnu Sina hanyalah penjelasan tentang arti kata jinn.
Sedangkan jin itu sendiri tak mempunyai eksistensi di dunia nyata. Para filsuf penganut pendapat di atas pun kemudian berdalih bahwa apabila jin memang ada wujudnya, maka ia tentu mengambil bentuk makhluk halus atau kasar.
Jin Qorin
Seperti dilansir dalamislam, bahwa semua manusia mempunyai jin Qorin berdasar Hadit’s:
Baca Juga:Terjangkau, Daftar Harga Laptop Core i5 Baru 2021Menko Airlangga: Global Award for Outstanding Contribution to National Economic Recovery ditujukan untuk Seluruh Rakyat Indonesia
Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Nabi Muhammad S.A.W bersabda,
“Setiap orang di antara kalian telah diutus untuknya seorang Qorin (pendamping) dari golongan jin.” Para sahabat bertanya, ‘Termasuk Anda, wahai Rasulullah?’ Beliau menjawab, ‘Termasuk saya, hanya saja Allah membantuku untuk menundukkannya, sehingga dia masuk Islam. Karena itu, dia tidak memerintahkan kepadaku kecuali yang baik.” (HR. Muslim)
Kemudian, dalam Syarh Shahih Muslim, Imam An-Nawawi menerangkan:
“Dalam Hadits ini terdapat peringatan keras terhadap godaan jin Qorin dan bisikannya. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memberi tahu bahwa dia bersama kita, agar kita selalu waspada sebisa mungkin.” (Syarh Shahih Muslim, 17 : 58)
Jin Qorin juga ada yang bertugas mengganggu, menyesatkan dan memberikan rasa was-was kepada kita sebagai manusia, sehingga biasanya/kadangkala ketika sedang wudlu atau shalat, kita was-was apakah batal atau tidak,
Kita lihat penjelasan Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Munajid perihal Jin Qorin yang mengganggu:
“Berdasarkan perenungan terhadap berbagai dalil dari Al Qur’an dan As-Sunnah dapat disimpulkan bahwa tidak ada tugas bagi jin Qorin selain menyesatkan, mengganggu, dan membisikkan was-was (bisikan syaitan). Godaan jin Qorin ini akan semakin melemah, sebanding dengan kekuatan iman seseorang.” (Fatawa Islam, tanya jawab no. 149459)
Lalu, penjelasan Syaikh Ibnu Utsaimin adalah seperti di bawah ini:
“Apakah qorin ini akan terus menyertai manusia, sampai menemaninya di kuburan? Jawabnya, tidak. Zahir hadits – Allahu a’lam – menunjukkan bahwa dengan berakhirnya usia manusia, maka jin ini akan meninggalkannya. Karena tugas yang dia emban telah berakhir. Ketika manusia mati, maka akan terputus semua amalnya, kecuali tiga hal : sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shaleh yang mendoakannya. (HR. Muslim).” (Majmu’ Fatawa, 17 : 427).