Datangi Tambang Pasir Ilegal di Subang, Dedi Mulyadi Lakukan Ini. Wakil Ketua Komisi IV DPR Dedi Mulyadi menyambangi kegiatan penambangan pasir ilegal di Kecamatan Sagalaherang, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Lalu, Mantan Bupati Purwakarta tersebut langsung menghentikan kegiatan tambang pasir ilegal itu.
“Kegiatan pertambangan ilegal itu berbahaya karena tidak ada perencanaan. Jadi, harus dihentikan,” kata Dedi dalam keterangan pers, Sabtu (2/10).
Baca Juga:Sentra Vaksinasi dan Tenaga Kesehatan Menjadi Fokus Perhatian Upaya Pengendalian Pandemi Covid-19Cara Mudah Mendapatkan Uang dari Fanpage Facebook 2021
Seperti dilansir dari Jpnn, adanya aktivitas tambang pasir ilegal tersebut, ditemukan Dedi usai menerima laporan dari warga Curug Agung, Kecamatan Sagalaherang, Subang.
Lebih lanjut lagi, menurutnya, warga desa Curug Agung mengkritiki aliran air ke sawah selalu kotor dan berpasir. Perihal itu terjadi juga pada air sungai setempat.
Kemudian, Kang Dedi Mulyadi mempunyai gagasan untuk mengecek secara langsung keadaan di lapangan dengan cara menelusuri aliran air yang kotor itu.
Hasilnya, politikus Golkar tersebut menemukan aktivitas tambang pasir ilegal, di wilayah Bunihayu mendapati adanya kegiatan tambag pasir ilegal di daerah Bunihayu, Kecamatan Jalancagak, Subang.
Sesuai fakta data yang didapati Dedi, di Bunihayu terdapat empat perusahaan tambang yang beroperasi. Namun satu perusahaan termasuk ilegal.
Lantas, Dedi pun menerima konfirmasi secara langsung dari Andri, yang mana dalam hal ini adalah pemilik perusahaan tambang bernama Sumberjaya yang melakukan kegiatan tambang ilegal (Belum berizin).
“Iya Pak, izin lagi diproses,” terang Andri berdalih saat ditanya Dedi Mulyadi.
Baca Juga:Do’a Sholat Dhuha dan Terjemahannya, Lengkap Waktu TerbaikSMK, SMA dan MI Terbaik Berdasar UTBK 2020-2021
Maka dari itu, mantan anggota DPRD Purwakarta tersebut langsung menutup kegiatan tambang ilegal tersebut. Ia juga memberikan uang kepada para pekerja untuk ganti rugi atas penghentian operasional penambangan pasir ilegal tersebut.
“Saya datang ke sini tidak mau merugikan. Ini para pekerja saya beri uang untuk ganti beli beras,” terangnya.
Lebih lanjut lagi, Dedi Mulyadi menghimbau agar pengusaha tambang pasir dimaksud supaya secepatnya mengurus izin perusahaan dengan legal. (/Juni)