JAKARTA – Pengendalian pandemi Covid-19 yang dilakukan Pemerintah melalui Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) telah menunjukkan keberhasilan. Hal ini terlihat dari Jumlah Kasus Harian pada 24 Oktober 2021 yang jauh lebih rendah daripada negara lain, di mana hanya terdapat 2,72 kasus per 1 juta penduduk. Angka Reproduction Rate (Rt) pada 22 Oktober 2021 yang sebesar 0,71 menjadi angka Rt yang relatif lebih rendah dibandingkan negara lainnya dan dalam kategori terkendali. Penurunan Angka Rt hingga di bawah 1 atau di kisaran 1 menandakan adanya penurunan angka infeksi di komunitas sekaligus memperlihatkan pandemi mulai terkendali.
Dengan keberhasilan mengatasi peningkatan kasus baru dalam dua bulan terakhir ini, diharapkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Triwulan III-2021 akan dapat menyusul angka pertumbuhan di triwulan sebelumnya. Pada Triwulan II-2021 yang lalu, perekonomian Indonesia berhasil mencatatkan pertumbuhan tertinggi sejak krisis sub-prime mortgage yakni mencapai 7,07% (yoy).
Pertumbuhan yang cukup tinggi tersebut juga didorong oleh permintaan yang meningkat pada sektor informasi dan komunikasi karena terjadi pergeseran perilaku masyarakat ke arah ekonomi digital, terutama di masa pandemi yang mengharuskan masyarakat membatasi kegiatannya di luar rumah. Situasi ini menjadi peluang untuk akselerasi transformasi digital di berbagai sektor ekonomi yang akan mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
Baca Juga:Strategi Pemerintah Cegah Lonjakan Kasus Covid 19 Gelombang TigaPesan Airlangga ke Alumni Golkar Institute: Harus Berani Ambil Peran Strategis Ekonomi Global
“Hal ini ditunjukkan oleh aktivitas ekonomi digital di Indonesia yang terus meningkat, bahkan 41,9% total transaksi ekonomi digital ASEAN selama 2020 berasal dari Indonesia yang mencapai US$44 miliar, dan di 2025 diproyeksikan mencapai US$124 miliar,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara The 1st International Conference on Humanities and Social Sciences (ICHSS) 2021. Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh President University secara virtual pada Selasa (26/10) dengan mengambil tema “The Opportunities of Crisis: International Experiences and Best Practices in the Time of Covid-19 and Beyond in Society 5.0”.
Teknologi digital digunakan dalam berbagai sektor ekonomi dan bisnis, seperti fintech, e-commerce, layanan kesehatan/pendidikan/transportasi online, maupun Internet of Things (IoT). Khusus untuk layanan kesehatan dan pendidikan diprediksi akan menjadi sangat besar kontribusinya dalam ekonomi digital ke depannya.